Yaudah, kalau gak bisa komen ya bantu vote, jangan udah gak komen, gak vote juga.
Udah ya, vote diawal atau diakhir chapter.
200 vote dan 60 komen, segini aja ayo.
..........................................................."Kak, aku pengen kaya Ali sama kak Rainy."
"Maksud lo?"
"Kita nikah yuk."
"Elah, lo aja belum kerja, mau ngasih gue makan apa?"
"Iya sih, kita tunangan aja yuk."
[20.Tunangan dadakan]
Arey, Bijan, Zava, Jio dan Kendrik terlihat penasaran pada ekspresi Ali.
Anak itu terus menerus istigfar dan berdzikir, apa godaan Ali gagal pada Rainy?
"Lo kenapa?" tanya Zava heran.
Ali menggeleng pelan, dia menunduk dan menutup wajahnya yang sudah merah padam, malu membayangkan tingkahnya tadi malam bersama Rainy.
"Kak...umhh..kak Rainyhhh..ahh..kak..pelan kak.."
"Goda aku, cepat."
"Umhh..kakak...ayo main sama aku..aku..bisa muasin kakak..nghhh.."
"Bagus."
"Aaaaaaaaaaaaa!"
Seisi kelas terkejut saat Ali memekik dan membanting dahinya ke meja, dia bertingkah seperti jalang, menggoda dan merengek manja pada Rainy.
Masih jelas diingatan Ali, saat Rainy memintanya untuk menggoda Rainy, Ali benar-benar brutal.
"Huhuuuu.."
Teman-temannya heran, tapi tak mau ambil pusing, pasti Ali lagi malu, dia kan polos banget.
Jadi mereka gak akan tanya apapun untuk saat ini, biarkan Ali tenang dulu dari rasa malunya.
"Mereka enak ya, udah sah jadi mau ena-ena gampang." cetus Jio iri.
"Memang lo sama Aica gimana?" tanya Zava.
"Gue sama Aica ya gitu, Aica gak mau nyentuh gue lebih dari ciuman dibibir, padahal gue mau lebih."
"Hehhh, mesum lo."
Arey diam, dia berpikir untuk mengajak Sesya menikah, tapi entah Sesya mau atau tidak ya Arey tidak tau.
Tapi semoga saja Sesya mau, Arey kan mau terus bersama Sesya sampai akhir hayatnya nanti.
"Pengen nikahin Seca.."
"Yeu, mau lo kasih makan apa?"
"Kasih makan pake makanan lah."
"Iye dah."
Arey harus menemui Sesya sepulang sekolah nanti.
.....
"SECA, ADA AREY NIH!"
Sesya heran, tumben Arey datang pas siang-siang gini, biasanya kan sore atau malam.
Sesya segera turun dari lantai 2, dia melihat Arey yang tampak rapi menggunakan jas hitam berdasi.
"Sesya."
Sesya bisa merasakan aura-aura aneh dari nada suara Arey, apa nih anak lagi dalam mode waras?
"Kenapa? Tumben lo pake jas gini, mau undangan kemana?"
Arey mengulas senyum tipis, dia berlutut didepan Sesya lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna hitam.
"Kak, aku pengen kaya Ali sama kak Rainy."
"Maksud lo?" ali Sesya naik sebelah, gak paham sama ucapan Arey.
Nih anak pasti kesambet, ada yang aneh sama isi otaknya.
"Kita nikah yuk."
"Elah, lo aja belum kerja, mau ngasih gue makan apa?"
"Iya sih, kita tunangan aja yuk."
Sesya tertawa pelan, dia menerima kotak itu dan mengangguk "Ya udah, tunangan aja gak masalah."
Arey tersenyum senang, Ibu Sesya bertepuk tangan melihat hal itu, akhirnya dia akan punya anak laki-laki.
"Besok orang tua aku kesini, kita tunangan resmi."
"Oke, gampang."
Padahal Sesya cuma pakai kaos oversize sama hotpants doang.
"Ayo kita makan siang dulu." ajak Ibu Sesya.
Arey mengangguk, Sesya merengkuh pinggang Arey lalu berjalan menuju ruanh makan, setidaknya tunangan, jadi Sesya gak akan bisa lepas dari sisu Arey lagi.
Karena cincin yang Arey berikan tadi, memiliki alat pelacak didalamnya.
Sesya gak akan bisa kabur darinya.
😽Bersambung😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Clingy Badboy [End]
Ficção AdolescentePunya pacar badboy tapi Clingy? Possesive parah, kalau pesannya gak dibalas 1 menit pasti langsung ngerusuh dan datang ke rumah dengan teman-temannya. Kalau dicuekin 1 hari serasa hampir mati, kalau dimarahin selalu keluarin jurus kucing pungut alia...