😽AreCa-28😽

10.2K 933 59
                                    

Kira-kira ini end nya kapan ya, antara 35 atau 40 an gitu deh.

Lihat kalau banyak sider, sad end bagus kali ya.

Vote diawal atau diakhir chapter ya, jangan sider.

200 vote dan 35 komen ayo.
...........................................................

"Dia gak bisa lari dari gue, Sesya milik gue, bukan milik lo."

"Tapi nyata nya, dia bakal jadi milik gue."

[28.Unconditionally]

Sesya tidak pergi ke luar negeri, nyata nya dia hanya bersembunyi di suatu tempat yang tak akan bisa Arey ketahui, hanya Sesya sendiri yang tau.

Bahkan Ibu Sesya tidak tau kemana putrinya pergi, sebelum pergi Sesya hanya mengatakan kalau butuh waktu untuk menenangkan diri.

Sementara disisi lain, Arey entah bagaimana caranya berhasil menggeret Renald dan saat ini tengah menghajarnya.

Arey seperti orang yang berbeda, tatapan matanya, aura, serta senyumannya benar-benar lain.

Dihadapan teman-teman dan orang tuanya, Arey bersikap seperti biasanya, tapi jika sudah sendirian, tak jarang Arey melukai dirinya sendiri.

BUGH!

Arey menyugar rambutnya kebelakang setelah berhasil memukul kepala Renald menggunakan balok, tangan Arey terdapat darah dari korban sebelumnya.

Korbannya, tak lain adalah Vizan, sudah mati ditangan Arey.

Renald yang sudah babak belur, tampak tertawa penuh ejekan, tak perduli jika setelah ini dia bisa mati.

"Lo kan yang udah ngerencanain semuanya?" bisik Arey sembari menjambak rambut panjang Renald.

"Kalau iya kenapa? Rencana gue berhasil, Sesya pergi dari lo, Arey."

"Hah, lo kira gue gatau dimana Sesya?lo salah, gue tau dimana dia sekarang."

"Terserah, yang pasti dia gak akan pernah mau jadi milik lo lagi, gak sudi."

Arey menghantukan kepala Renald ke lantai sebanyak 3 kali, kemudian mengangkatnya lagi.

"Dia gak bisa lari dari gue, Sesya milik gue, bukan milik lo."

Renald tertawa kuat disela darah yang mengalir didahinya "Tapi nyata nya, dia bakal jadi milik gue."

Arey semakin tersulut emosi, dia bangkit dan berjalan menuju sudut ruangan, mengambil gergaji mesin dan menghidupkannya.

Seringai lebar terpatri diwajah manisnya.

"Dia gak bakal jadi milik lo, kalau lo mati."

Renald tertawa kuat, dia tak akan mati, karena dia bukan Renald yang sebenarnya.

.....

Sesya menoleh kearah balkon kamar, dia ada di sebuah kost an yang jauh dari Jakarta.

Tek.

Sesya bangkit kemudian berjalan menuju balkon, membuka pintu kacanya dan melihat ada batu kerikil yang dilapisi kertas.

Diambilnya kerikil dan kertas itu kemudian membacanya.

Nikmati waktu bebas kamu, aku akan kumpulin bukti dan nunjukin ke kamu, kalau aku masih perjaka dan aku bukan ayah dari anak itu. Jika itu sudah aku berikan, kamu dilarang meninggalkanku.

Hela napas Sesya berikan, dia tau kebenarannya, dia tau kalau itu bukan anak Arey.

Tapi Sesya butuh waktu menenangkan diri dari fakta, kalau Arey sudah membunuh banyak orang dibelakang Sesya.

Arey itu, gila, dan semakin gila saat tak ada Sesya bersamanya.

Tampaknya benar, Sesya tak akan bisa lari dan lepas dari Arey.

Sulit jika pun Sesya mau melakukannya.

Karena bayarannya adalah nyawa orang disekitar Arey, orang yang tidak bersalah, bisa habis ditangan Arey yang kejiwaannya sedang tak stabil.

"Gue gak ngerti, kenapa Arey terobsesi banget sama gue."

Iya, Sesya tak tau kapan Arey terobsesi padanya dan tak bisa melepaskannya.

Entahlah, Sesya gak tau.

😽Bersambung😽

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang