😽AreCa-27😽

9.2K 959 70
                                    

Kalian tidak menyimak, padahal ada kata "Arey dan teman-temannya dicekoki alkohol." berarti kan emmmmm.

Dan lagi kenapa Selyna ada disana, dan kenapa Renata bisa tau.

Nah, itulah pokoknya.

Jangan sider ya, awas kalau sider disini banyak, ku kasih sad end, Sesya mati nanti.

200 vote dan 35 komen ayooo.
...........................................................

"Kamu tega bunuh aku? Aku bisa ngasih saksi ke Sesya biar kamu bisa dapetin dia lagi."

"Bacot lo! Gue lebih senang lo mati bangsat!"

"Jangan dong, nanti Deswa gak ada yang urus. Semuanya karena Renald aka Renata, dia udah datang ke Jakarta dan ngasih tau semua yang udah dia rencanakan."

"Bangsat!"

[27.Kegilaan Arey]

Buagh!

Selyna terjerembab saat Arey menendang tubuhnya, Deswa menangis histeris melihat ibunya diperlakukan seperti itu.

Tatapan mata Arey begitu dalam pada Deswa, dia merasa Deswa bukan anaknya.

Dia berlutut dan menjambak rambut Selyna "Ngaku gak lo? Siapa bapak dari Deswa? Pasti bukan gue ya anjing, gue mabuk gara-gara pacar lo cekoki gue sama temen gue alkohol, dan paginya gue bisa ada di kamar sama lo! Gue pasti bukan bapak dari anak lo itu!"

Selyna tertawa keras, dia menatap Arey penuh puas.

"Mau dia anak kamu atau bukan, yang pasti Sesya udah ninggalin kamu hahahahaha!"

Arey menghantukan kepala Selyna ke lantai, otaknya baru berfungsi sekarang, bukan hanya dia laki-laki yang ada di pesta kelulusan.

Bahkan saat itu Selyna ada bersama pacarnya.

Pasti bukan Arey, terlebih wajah Deswa hanya mirip dibagian mata dan senyum saja dengan Arey.

"Pacar lo itu, sepupu gue kan? Siapa namanya, Vizan? Nah, gue bisa bunuh Vizan loh kalau lo gak mau ngaku!"

Selyna hanya tertawa, tak perduli.

"Aku dan Vizan sudah putus." tuturnya santai.

Arey menggeram marah, sial, dia harus bagaimana, Sesya pasti benar-benar tak mau mendengarkan penjelasan Arey.

Selyna puas sekali melihat ekspresi Arey, senang melihatnya stress seperti itu.

"Gue bunuh lo Selyna, serius."

Selyna terkikik pelan, dia menatap Arey santai "Kamu tega bunuh aku? Aku bisa ngasih saksi ke Sesya biar kamu bisa dapetin dia lagi."

"Bacot lo! Gue lebih senang lo mati bangsat!"

"Jangan dong, nanti Deswa gak ada yang urus. Semuanya karena Renald atau jelasnya Renata, dia udah datang ke Jakarta dan ngasih tau semua yang udah dia rencanakan."

"Bangsat! Jelasin!"

Selyna mengangguk, dia sudah cukup bermain dengan Arey, dia tau Arey gila dan Selyna takut Arey menyakiti Deswa.

Hanya Deswa harta yang Selyna punya.

"Renald yang nyuruh Vizan buat cekoki kamu pake alkohol sampai kamu mabuk, malam itu aku tidur sama Vizan, setelah Vizan keluar di dalam, kamu yang udah teler dimasukan ke kamar dimana aku dan Vizan tidur, aku lepas keperawanan sama Vizan, jadi, kamu masih perjaka Rey, kamu masih aman. Ini semua rencana Renald."

Arey menahan tangannya yan sudah memegang pisau berkarat, benar-benar menahan hasrat untuk membunuh Renald.

"Sialan." desisnya tajam.

Arey pergi keluar dari ruangan itu, dia harus menemui Renald sialan itu.

Seperginya Arey, Selyna langsung menggendong Deswa dan memeluknya pelan.

"Kita pergi ya nak, semuanya udah selesai. Ibu bakal bawa kamu jauh dan kita hidup aman berdua."

Ya, Selyna pasti akan celaka setelah memberitahu kenyataannya pada Arey.

Selyna harus menyelamatkan diri.

......

Arey tak bisa menemukan keberadaan Sesya maupun Renald, membuat Arey menggila dan secara tak sadar sudah membunuh orang.

Arey tadi menyewa jalang di hotel, belum sempat dipakai, jalang itu sudah Arey bunuh dan Arey siksa.

Tatapan matanya dingin, dia menyeringai tipis saat melihat wajah pucat jalang dibawahnya.

"Haha, gue biarin lo pergi Renald, gue biarin Sesya sama lo untuk sekarang, setelah gue dapat buktinya, gue bunuh lo bangsat." desisnya tajam.

Arey terkikik pelan, melihat usus jalang itu sudah terburai.

Juan dan Claire juga ada di kamar itu, menatap tingkah putra mereka dan nantinya akan mereka bereskan.

Apapun agar Arey tidak hilang kendali, apapun akan mereka lakukan.

"Nanti kita beresin mayatnya ya." tutur Juan.

"Iya sayang."

Untuk saat ini, Arey membiarkan Sesya bebas, tapi setelahnya, Arey akan menarik Sesya kembali dan mengurungnya.

😽Bersambung😽

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang