😽AreCa-19😽

11.9K 1.3K 99
                                    

Huh, sudahlah, memang vote disini sama di lapak Ali sama-sama ngenes, sider bebal memang gak bisa dikasih tau.

Ayolah, bantu vote aja gak masalah, jangan jadi beban buat pembaca lain, minimal bantu vote kalau gak mampu bantu komen.

200 vote dan 55 komen, ayolah, segini aja penuhnya seharian.
...........................................................

"Aku mau nambah tato, boleh gak?"

"Boleh."

"Asiiiik."

"Tapi lo gak bakal bisa nikah sama gue, soalnya gue gak mau punya suami banyak tato nya, cukup tato bunga mawar dibahu lo aja udah cukup."

[19.Jadi jalang dadakan]

Sesya menepati ucapannya untuk membantu Arey, dia sudah membujuk Rainy untuk memaafkan Ali, tapi ada syarat dari Rainy.

Dan Sesya sudah mengatakan pada Arey apa syarat dari Rainy.

Jadi sekarang rumah Sesya kedatangan Arey dan teman-temannya, mereka dalam gerakan ingin membuat Ali baikan dengan istrinya.

"Kata Rainy, dia mau Ali ngegoda Rainy sampai Rainy puas."

Ali, Jio, Bijan, Kendrik, Zava dan Arey hanya bisa tercengo mendengar ucapan Sesya, maksudnya gimana dah?

"Maksudnya gimana ya kak?" tanya Ali pelan.

"Rainy mau lo jadi binal? Ngegoda dan ngebujuk Rainy pakai badan lo, jangan cuma nangis aja, goda dia sekali-kali." cetus Arey mengatakan pendapatnya.

Ali menunduk, dia mengaku kalau selama setengah tahun ini, Ali tak pernah menggoda Rainy, dia cenderung polos dan lugu.

Hanya Rainy yang selalu bergerak duluan dalam hubungan badan, Ali sebagai pihak yang menerima hanya bisa pasrah.

Mungkin Rainy ingin Ali menjadi pihak yang duluan bergerak, dengan cara menggoda Rainy.

"Tapi aku gak tau caranya.." cicit Ali.

Arey berdiri cepat, dia menepuk dadanya penuh percaya diri "Serahin sama gue, biar gue tunjukin cara jadi jalang dadakan ala Arey!" seru Arey semangat.

Ali dan yang lain menonton dengan ekspresi penasaran, Arey berjalan kearah Sesya dengan raut muka mesumnya.

Sesya hanya mampu menghela napas pelan, dia duduk di sofa lain sementara yang lain duduk di sofa sebrang.

Pelan, Arey meletakan lututnya dipaha Sesya dan meletakan kedua tangannya dibahu Sesya, Arey menggerakan pinggulnya erotis sambil menggigit bibir bawahnya.

"Kakak...hari ini mau main sama aku gak? Aku bakal layani kakak dengan baik." ujar Arey sensual, dia bergerak ke leher Sesya lalu melayangkan kecupan ringan.

Sementara Sesya memegang pinggang Arey pelan.

Ali benar-benar melihat itu, dan mengingatnya, apapun dia lakukan agar bisa baikan sama Rainy.

"Kakak pasti gak bakal nyesel..aku bisa muasin kakak.." Arey masih dalam perannya.

Sementara Sesya menatap Arey dalam, membuat Arey salah tingkah sendiri.

Wajahnya sampai memerah, dia hendak turun namun Sesya menahannya, mendudukan Arey dipangkuannya dan menatapnya lembut.

"Kalau gitu, ayo layani gue." tutur Sesya seraya mengangkat tubuh Arey ala koala lalu membawanya menuju kamar.

"WOY TOLONGIN GUE ANJEERRR!"

Arey panik dong, tampaknya dia salah menggoda orang.

Ali duduk, mencerna semuanya, lalu mengangguk yakin "Oke, aku pasti lakuin hal yang sama, ayo kita pulang!" seru Ali semangat.

Akhirnya dia nemu cara baikan sama Rainy, jadi kalau mereka berantem, Ali tinggal jadi binal dan godain Rainy, habis itu pasti langsung baikan.

Jio, Kendrik, Zava dan Bijan hanya mampu diam terbodoh.

Ternyata benar, teman-teman mereka agak-agak isi otaknya.

.....

Arey menatap langit-langit kamar Sesya, lehernya penuh dengan cupang  hasil karya Sesya.

Mereka gak HS kok, cuma sekedar pelukan di kasur sambil cium-ciuman, memang berkebalikan sekali dengan Rainy dan Ali.

Sesya tak tidur, dia cuma memejamkan mata sambil meluk tubuh Arey yang bagian atasnya telanjang.

Arey mengelus rambut Sesya yang ada didadanya, lalu mengecup pucuk kepala Sesya.

"Aku mau nambah tato, boleh gak?"

"Boleh."

"Asiiiik."

"Tapi lo gak bakal bisa nikah sama gue, soalnya gue gak mau punya suami banyak tato nya, cukup tato bunga mawar dibahu lo aja udah cukup."

Bibir Arey mengerucut pelan, dia melenguh lirih kala Sesya mengecup tato bunga mawar dibahunya, elusan kembali Arey berikan dikepala Sesya.

"Tidur sini aja, besok kan libur."

Arey mengangguk "Um.."

"Gue mau ini."

Sesya menyentuh puting pink mungil di dada Arey, membuat remaja itu merona tak karuan, dia memukul bahu Sesya malu.

"Jangan ngawur, gak biasanya kakak mau nen sama aku." tegur Arey.

"Ya kenapa? Daripada gue nen sama cowok lain."

"Eh, gak boleh, aku bunuh dia nanti."

"Bahasa lo, jadi boleh gak?"

Anggukan Arey berikan, dia menaikan selimutnya sampai menutupi tubuh Sesya.

Dia senang kalau Sesya mau bermanja seperti ini, tak apa, asal manjanya sama Arey aja.

Jangan sama orang lain.

😽Bersambung😽

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang