😽AreCa-11😽

15.3K 1.5K 79
                                    

Jangan sider, kalau hari ini penuh cepat aku bisa up lagi, sider jangan berulah ya tolonggggg, jangan jadi beban buat pembaca lain.

Vote cuma sebentar aja, gak susah, yang susah kalau kalian memang gak punya niat buat nge vote.

200 vote dan 50 komen aja, sedikit itu, harus penuh ya, biar aku up lagi.
...........................................................

"Sesya, jenguk Arey ya, om minta tolong banget sama kamu..dia gak mau bangun kalau gak kamu yang datang.."

"Maaf om, Sesya sama Arey udah putus, Arey nuduh Sesya selingkuh dan Sesya yang diputusin, jadi semua hal yang berhubungan sama Arey bukan urusan Sesya lagi."

"Sesya..om minta maaf atas nama Arey, Arey anak om satu-satunya, om mohon..mohon banget sama Sesya buat jenguk Arey.."

"Maaf om, Sesya gak bisa."

[11.Kekerasan hati Sesya]

5 hari, sudah 5 hari Arey tertidur tanpa ada niatan untuk bangun, Juan terus menangisi anaknya yang tak ada niatan untuk bangun.

Claire sampai sedih melihat suaminya yang sakit karena kepikiran sama Arey terus.

"Kita bujuk Sesya..hiks..cuma Sesya yang bisa buat Arey bangun.." isak Juan lirih pada Claire.

Claire bimbang, semua ini salah anaknya yang mengambil keputusan secara sepihak, memutuskan Sesya hanya karena foto dari Bijan, padahal Sesya udah jelasin semuanya.

"Ini memang salah Arey, kita gak bisa maksa Sesya.."

"Claire..bujuk Sesya..bujuk Sesya hiks.."

Hela napas panjang Claire berikan, dia mengelus rambut Juan dengan lembut, suaminya demam dan berakhir tumbang di kasur kamar.

"Iya udah, kita minta Sesya kesini aja ya. Dia ada di rumah."

Anggukan Juan berikan, dia tau hanya Sesya saja yang bisa membuat Arey bangun. Dokter bilang Arey ini gak ada masalah apapun, hanya saja alam bawah sadarnya menolak untuk sadar.

Dia memilih untuk tidur tanpa ada niatan bangun.

Sekitar 20 menit, Sesya datang ke rumah Arey dan duduk di sofa ruang tamu, Claire turun dari lantai 2 dengan Juan digendongannya.

Sesya diam saja, sampai Claire duduk di sofa dan mendudukan Juan disebelahnya.

Wajah Juan sembab dan merah karena habis menangis sekaligus karena demam.

"Sesya.." lirihnya parau.

"Iya om?"

Juan menatap Sesya memohon, dia ingin putra tunggalnya itu bangun dari tidurnya, apapun akan Juan lakukan.

"Sesya, jenguk Arey ya, om minta tolong banget sama kamu..dia gak mau bangun kalau gak kamu yang datang.."

Sesya menunduk sopan "Maaf om, Sesya sama Arey udah putus, Arey nuduh Sesya selingkuh dan Sesya yang diputusin, jadi semua hal yang berhubungan sama Arey bukan urusan Sesya lagi."

Air mata Juan kembali turun, Sesya pasti sangat kecewa pada Putranya, salah putranya juga.

"Sesya..om minta maaf atas nama Arey, Arey anak om satu-satunya, om mohon..mohon banget sama Sesya buat jenguk Arey.."

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang