dua puluh lima *end ♥️

154 7 0
                                    

Di halaman belakang rumah terlihat wajah-wajah bahagia keenam muda mudi itu, mereka merayakan kemenangan yang benar-benar membanggakan, saling bercada gurau, saling menjaili satu sama lain.

"Huaa gue ngak pernah sesenang ini", ucap Andin benar-benar bahagia, membuat Riki dan Linda tersenyum senang "senang lo senang kita juga Din", ucap Riki.

"Udah yuk, makan dulu" ucap Dinda, mereka mengambil jagung bakar yang sudah matang, memakan secara melingkar.

Bunyi ponsel Dinda mengakihkan tatapan mereka, Dinda mengangkat panggilan dari kakaknya menghela nafas "Rik, pulang yuk, gue udah di cari nih, gara-gara terlalu senang sampai ngak sadar nih udah jam 10", ucap Dinda menggerut kesal sendiri

"Yaudah yuk pulang, woy kita duluan ya", pamit Riki melangkah bergandengan dengan Dinda.

Linda memberi kode ke arah Rendy, Rendy yang paham mengulum bibir mengangukan kepala "gue juga sama Linda permisi ya, mau pacaran di rumah Linda", ucap Rendy membuat Linda melotot, walaupun kesal Linda tetap meraih uluran tanga Rendy.

"Ya, lo bantu Andin bersihkan nih semua dahh", ucap Linda terkekeh meninggalkan Andin dan Arya yang terdiam menghembuskan nafas

"Ar lo pulang aja, biar gue yang bereskan ini semua", ucap Andin tidak enak

"Biar gue bantu", ucap Arya langsung membantu Andin membersihkan halaman rumahnya.

Setelah beres Arya mendudukan diri pada bangku panjang di halaman belakang, sedangkan Andin masuk rumah mengambil kopi kaleng di dalam kulkas, keluar kembali mendekat ke arah Arya. "Nih Ar, makasih ya", ucap Andin memberikan satu kopi kaleng, duduk di samping Arya.

Arya yang memang haus langsung membuka kopi kaleng meneguk kopi kaleng sampai menyisahkan setengah lagi melirik Andin dari ekor matanya, Arya mencoba menguasai diri menoleh tepat ke arah Andin.

"Din, gue mau ngomong sama lo",ucap Arya sangat lembut, Andin menoleh menaikan alis bingung menatap Arya yang terlihat serius sekarang.

"Lo mau ngomong apa?", tanya Andin menoleh juga menatap mata Arya keduanya saling berhadapan sekarang.

Arya membasahi bibir, menatap setiap inci wajah cantik di hadapannya sekarang, menatap bibir merah jambu itu membuat Arya meneguk ludah sendiri "gue suka sama lo Din", ucap Arya tegas membuat Andin melototkan mata "bukan lagi suka Din, gue bahkan sudah cinta sama lo, maaf gue ngak tau perasaan yang tersimpan malah semakin besar seperti ini jauh sebelum kita sekelas gue udah suka sama lo, gue udah jatuh hati pada lo waktu awal semester kelas 3 SMP", ucap Arya gugup menundukan kepala, menghela nafas mendongak menatap tepat pada mata Andin

"Lo mau jadi pacar gue?", tanya Arya penuh harap.

Andin membasahi bibir, sudah merona mendengar pengakuan Arya, Andin kaget mendengar Arya sudah menyukainya dari kelas 3 SMP, dengan pasti Andin menganggukan kepala membuat Arya melotot.

"Lo", Arya menegak "lo nerima gue?", tanya Arya masih shok

"Iya", jawab Andin membuat Arya merona

"Lo suka sama gue?", tanya Arya lagi menguasai diri, yang nyatanya sekarang Arya ingin teriak, berguling-guling.

"Hm gue suka sama lo", ucap Andin, Arya tersenyum semakin lebar berdiri melompat "yes", girang Arya masih melompat dengan wajah yang sudah memerah, Andin terkekeh melihat tingkah Arya sekarang.

Arya berhenti menoleh menatap Andin masih dengan senyuman dan wajah memerah meraih tanganya menarik ke dalam pelukannya, akhirnya gadis yang dia cintai kini jadi miliknya, Andin membalas pelukan Arya tidak kalah erat, Arya mencium puncak kepala Andin lama.

Keduanya saling berpelukan dengan wajah penuh bahagia, menyalurkan perasaan masing-masing.





End

Love That Girl (Selesi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang