Cowok itu bolak balik di dalam kamar, mengamati benda pipih yang ada di tanganya gelisah sendiri, di usap wajahnya dengan tangan yang satu, menghembuskan nafas duduk di bangku meja belajar memandangi benda pipih itu lagi, deheman terdengar dari mulutnya, membasahi bibir bawah yang terlihat kering, mencoba menguasai diri akhirnya cowok itu membuka aplikasi chat.
Whattsapp
Arya : p
Arya : Din
Arya mengusap wajahnya lagi, menatap room chat yang sudah terbaca, dadanya tiba-tiba bergemuruh mendapat balasan dari orang yang berusaha dia hubungi sekarang.
Andin : ?
"Cuek amat sih", gumam Arya menghembuskan nafas kembali mengetikan pesan
Arya : gue Arya
Arya : mau nanya jadwal latihan basketnya kapan ?
Andin : owalah lo Ar, besok latihannya hari ini hanya pengenalan.
Andin : lo mau ikut hari ini ? Yah walaupun cuma pengenalan sih.
Arya tersenyum menatap balasan dari Andin, ada binar yang terlihat jelas di matanya.
Arya : gue ikut
Arya : mau bareng ?
Arya melotot melihat pesan yang baru saja dia kirim, Arya semakin gelisah menatap tanda pesannya sudah di baca, jantungnya berdetak lebih kencang dari yang sebelumnya.
Andin : oke, jemput yah 😊
Arya langsung menegakkan badan melotot, mengerjapkan mata menatap balasan dari Andin, senyumannya kian terlihat semakin lebar, di lemparnya benda pipih di tangannya ke tempat tidur, melompat ke arah kasur, berjoget riang dengan menyandungkan lagu cinta.
#=#=#=#
Arya mencoba menguasai diri, jujur kini Arya terlihat seperti orang bodoh yang selalu menarik bibirnya membentuk senyuman, melihat seorang gadis yang keluar dari dalam rumah dengan pakaian olahraga melekat di tubuhnya, rambut sebahu yang di ikat ke atas memperlihatkan leher jenjangnya membuat wajah Arya merona sendiri.
"Ar lo ngak apa-apa jemput gue kan?", tanya Andin berdiri di samping motor Arya membuat cowok itu terlontak kaget
"Em ngak apa-apa lah", ucapnya berusaha santai.
"Linda dan Riki mana Din?", tanya Arya membuat Andin yang sedang membuka pengait helm mendongak menatap wajah Arya, melihat Andin menatap tepat pada wajahnya membuat Arya gelagapan langsung mengalihkan pandangan mencoba menguasai diri
"Biasa Linda bareng dengan pacarnya si Rendy anak Ips, kalau Riki lo tau kan si bontel itu lagi naksir Dinda jadi dia sekarang lagi berusaha pdkt, Riki tadi ngabarin lewat chat sih", ucap Andin memakai helm menaiki motor metik Arya, mendengar jawaban dari Andin membuat Arya mengangguk-anggukan kepala.
Keduanya melangkah menuju lapangan basket yang ada di seberang gedung, sekolah mereka memang mempunyai fasilitas yang bisa di bilang wah, semua ada di sekolah ini, semua olahraga mempunyai ruangan masing-masing dari basket, volly, bola dan olahraga lainnya
Arya menatap Andin yang ada di sebelahnya dari ekor mata, senyumannya tidak pernah hilang menghiasi wajah tanpannya, hanya berdekatan seperti ini membuat Arya bisa sebahagia itu, aneh atau karena ini adalah Andin.
"Wah Ya lo ikut basket?", tanya seorang gadis langsung bertanya menatap Andin dan Arya yang memasuki ruang basket
"Iya Ris, lo juga?", tanya Arya menaikan alis
"Yoitss gue juga", ucap Rissa antusias
Andin menatap keduanya, tidak peduli lebih lanjut Andin berjalan mendekat kearah kumpulan anak-anak basket lainnya. "Woy bu bos sudah datang", teriak Irham menatap Andin yang sudah duduk di bangku penonton.
"Lo bareng siapa Din?", tanya Linda
"Tuh sama si Arya", jawab Andin menunjuk Arya yang masih setia berbincang dengan Rissa membuat Linda menaikan alis tinggi.
"Ya woy sini lo, kenalan dulu gih, nanti pdktnya?", ucap seorang cowok yang duduk lesehan di lapangan.
"Eh, Bagas lo ikut basket juga?", tanya Arya mendekat yang langsung di jawab anggukan oleh Bagas.
"Semuanya sudah lengkap kan?", tanya pria paruh baya, Pak Tiger tegas
"Sudah pak!!",jawab mereka kompak.
"Perkenalkan nama bapak Tiger pelatih khusus basket di sekolah ini salam kenal Hari ini kita hanya pengenalan, besok kita latihan, oh iya bapak akan memilih di antara kalian semua yang akan ikut pertandingan beberapa bulan kedepan, bapak permisi kalian boleh saling mengenal satu sama lain, saling akrabkan diri paham!!!", ucap pak Tiger tegas
"Siapp pak!!!", ucap mereka kompak.
Linda langsung beranjak mendekati cowoknya Rendy yang langsung tersenyum manis menatap kedatangan Linda, "Riki ngak ikut basket Lin?", tanya Rendy.
"Hm dia ikutnya bola", ucap Linda mengangkat bahu acuh.
"Tumben tiga serangkai pisah?", tanya Rendy lagi menaikan alis tinggi.
"Napa dah, gue satu kelas sama mereka bedua, di tambah kita tetanggan juga, malah lebih banyak waktu bertiga di banding pisah begini", ucap Linda menaikan alis menoleh menatap Andin yang jauh di sana dengan basket di tangannya.
"Ck, tuh anak kalau udah sama basket dunia berasa milik sendiri yang lain ngontrak", ucap Linda melangkah mendekati Andin mengambil alih basket yang ada di tangannya
Keduanya beradu pandang sama-sama tersenyum sinis satu sama lain "tanding kuy, satu lawan satu, yang kalah traktir naget di depan sekolah", ucap Linda menantang. Terdengar kekehan keluar dari bibir tipis Andin.
Semuanya menoleh menatap keduanya, Arya menaikan alis menatap wajah Andin yang semakin mempesona berhadapan dengan Linda yang terlihat menatap Andin dengan pandangan meremehkan.
Pertandingan di mulai, teriakan demi teriakan memenuhi ruang basket sekarang meneriaki nama Andin dan Linda bergantian, Arya menahan nafas menatap Andin yang sangat lihai memainkan bola basket tersebut, tatapan Arya tidak teralihkan dari Andin sedikit pun, bahkan Arya tidak menghiraukan Rissa yang berada di sebelahnya bercerita riang.
"Ya",
"Eh Rendy, lo di sini?", tanya Arya menaikan alis
"Lo mah cuma mandang satu arah bagaimana bisa lo sadar kalau gue juga di sini", jawabnya sinis melempar satu aqua yang langsung di tangkap oleh Arya.
"Ssssttt, ngak usah ember lo", kata Arya meletakan jari telunjuk di bibir mengisyaratkan Rendy agar diam membuat Rendy langsung terkekeh.
Keduanya kembali mengarah ke lapangan menatap Andin dan Linda masih bertanding, keduanya melotot sempurnah terpesona menatap kedua gadis di lapangan yang semakin mempesona dengan keringat membasahi wajah cantik mereka, semuanya teriak menatap angka yang hampir sama, detik terakhir Andin melempar bola basket dari arah jauh dan hap bola memasuki ring basket membuat semuanya langsung berdiri heboh
Bahkan Arya dan Rendy langsung berdiri bertepuk tangan heboh "gila lo Din", ucap Linda mendekat mengacak tambut Andin yang sudah penuh keringat.
"Lo juga sama gilanya Lin", ucap Andin terkekeh membalas Linda dengan usapan di kepala,
Keduanya saling merangkul tertawa melangkah mendekati Rendy dan Arya yang duduk bersebelahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/321280332-288-k850643.jpg)