Keadilan

369 15 0
                                    

Senior High School- 2012

Aku melangkah kan kaki dengan gusar. Sedikit sebal karena dari tadi seorang pria terus memandangiku tanpa henti.

"Huuh apa yang salah" runtukku pada diri sendiri. Berharap chika tidak mendengarnya.

"Ada apa Zas?" Aku hanya mendelik sebal ketika ternyata Chika mendengar.

"Ituloh Chik, pada saat kita di kantin tadi. Ada seorang pria yang terus-terusan memandangiku. Memang apa yang salah?"

Chika hanya menertawaiku sambil melambaikan tangannya tanda tak kuat lagi tertawa. Aku mendelik sebal ke arahnya. Wanita ini selalu begini.

"Tidak ada yang salah. Kau saja yang percaya diri" ucapnya dan kemudian tertawa lagi.

Benar, aku saja yang percaya diri.

Tapi, tadi kami sempat berkontak mata.

Sudah lah, percuma di jelaskan. Wanita ini pasti tak akan menerima.

Setelah melewati jam pelajaran terakhir, aku dan chika segera menunggu jemputan kami bersama-sama. Begitupula dengan para sahabatku yang lain. Kecuali Rarra yang telah diantar oleh Alif dan Harly pun sudah pergi dengan motornya.

Selang berapa lama kemudian, mobil Chika terparkir rapi di depan pagar. Setelah Fiah,Vita dan Yuni. Chika pasti akan segera pergi.

"Wahh sudah di jemput. Coba saja tadi kau tidak menolak ajakan Harly. Pasti tidak akan seperti ini"

Aku hanya terdiam menanggapi ucapan chika. Ya benar, andai saja tadi aku tidak menolak ajakan Harly...eh tidak. Aku tidak boleh berpikir seperti ini.

Selepas kepergian Chika. Aku hanya termangu sendirian. Yah walau memang masih ada beberapa murid disini tetap saja aku tidak terbiasa.

"Hey" sebuah suara membuyarkan lamunanku. Segera aku menoleh ke sumber suara.

lelaki itu.

Aku masih belum menjawab, mungkin lelaki ini paham. Dia segera mengulurkan tangannya seraya menjabat tanganku.

Hingga 10 detik aku tak kunjung menjabat tangannya. Dengan senyum getir dia menarik kembali tangannya.

"Namaku Reymon Ramadhan. Kau bisa memanggilku Rey" merasa tak enak hati karena daritadi aku hanya melihatnya tanpa berjabat,berbasa-basi atau tersenyum akupun segera membalas sapaannya.

"Zaswa" jawabku singkat.

Rey makin melebarkan senyumnya yang membuat ke kakuan ku sedikit memudar.

"Kau pulang dengan siapa?" Aku menaikkan alis berpikir tujuan dari pertanyaannya.

Tit tit

Itu dia klakson mobil jemputanku.

"Dengan jemputan. Aku pergi dulu"

Aku segera melangkahkan kaki menuju jemputanku.

Oh tidak, jika para sahabatku mengetahui ini. Pasti akan sangat heboh jadinya.

----

Nama: Alexander Erquarez

TTL: Jerman, 23 Juni 1996

Bekerja sebagai anak buah dari Reymon Ramadhan pemilik Digital Cooperation salah satu terbesar di Asia dan nomor 1 di Indonesia.

Belum menikah.

(Alex adalah anak buah yang paling dipercaya oleh Reymon Ramadhan)

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang