Sisi Lain

265 16 2
                                    

AUTHOR POV

Mungkin, jika aku harus meminta ke anggunan pada rembulan, dan kegagahan pada mentari, mereka akan enggan memberikannya.
Aku, sungguh apa aku sepantas itu mendapatkan kasih sayang dari dua pria itu??

Jika bisa memilih, aku tidak akan memilih keduanya.
Namun, jika Tuhan telah memilihkan aku satu diantara keduanya, boleh aku meminta agar waktu berjalan dengan cepat?

Aku ingin segera mengakhiri ini semua.
Entah bagaimana fase yang harus aku lewati kedepannya.
Sungguh, demi menyebut nama Tuhanku, aku akan mencoba kuat.
Aku akan mencoba menghalau perasaan tak karuan ini.
Aku, aku akan benar-benar menerima apapun keputusan Tuhan.

-ZaswaH

Sambil tersenyum tipis, zaswa menutup buku diarynya dan segera beranjak ke ruang makan.

Pagi ini, Zaswa bangun dengan sangat cepat.

Hari ini, dia memilih pulang cepat dan melakukan pekerjaan di kantornya dengan cepat pula.

Jam baru menunjukkan pukul 3, ingatannya teringat kembali pada pesan yang masuk ke HP nya tadi pagi, yang membuatnya seperti kesetanan melakukan pekerjaannya agar cepat selesai.

From: Callista
Zas? Kau tentu menerima pesanku tadi malam bukan? Walau kau tidak membalas, aku yakin kau membacanya. Begini, bisakah kita ketemu di mall waktu itu? Yah waktu kita kebetulan menemukan sepatu bersama. Aku tunggu kau di foodcourt pada pukul 4 yah

Walau Zaswa tidak membalas pesan kedua dari Callista itu, dia pun tidak berniat untuk mengabaikan isinya.

"Apa.. aku harus meminta Chika menemaniku?? Tapi... apakah dia sudah pulang??"

Dengan ragu, Zaswa tidak menghubungi Chika, dia mengubur sendiri rasa khawatirnya. Dia memilih bertemu dengan Callista sendiri. Apapun resiko dan informasinya.

Drrrttt drrrrt

From: Reymon Ramadhan
Sore ini, aku ingin mengajakmu pergi. Ku jemput kau pukul 4. Be ready sayang!

Zaswa menelan salivanya dengan susah payah

Bagaimana ini? Apa yang harus kubalas??,batin Zaswa

Zaswa memilih tidak membalas pesan Rey.

"Anggap saja aku tidak membacanya" tutur Zaswa pada diri nya sendiri.

---

Sejak kemarin, ketika Diana sekretaris Rey mengabarkan bahwa dia Zaswa menunggu Rey selama 2 jam lebih di ruang tunggu, membuat pikiran Rey menjadi tak karuan. Itu adalah saat dimana Callista 'bertamu' di kantor tepatnya ruangan Rey.

Hingga saat ini, Rey masih tetap menjalin komunikasi dengan baik dengan Zaswa. Bahkan tadi pagi Rey menjemput Zaswa dan Zaswa tidak menanyakan sedikitpun perihal 'tamu' kemarin atau bahkan menyinggung bahwa kemarin dia datang ke kantor. Mungkin karena dia sudah tahu bahwa Diana telah memberitahukan pesannya kepada Rey.

"Hufft sial"

Ting!

Sebuah notif tertera di layar laptop khusus milik Rey.

Apa? Callista mengajak Zaswa bertemu? Untuk apa? Sialan!

Apakah wanita ini sungguh memancing emosiku?

Apa tidak cukup Alex sebagai bukti bahwa aku tidak memandang keluarga disini?, batin Rey

Rey segera mengangkat telepon genggam miliknya dan mengetik beberapa pesan kepada Zaswa.

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang