unknown

247 12 6
                                    

Hari berjalan sangat cepat bagi Zaswa namun begitu lambat bagi Harly.

kedua nya kini tengah berada di dalam satu tim.
Dan tugas per timnya yaitu meneliti abiotik dan biotik untuk tugas praktek biologi.

Harly amat bahagia ketika menerima kenyataan bahwa dia satu tim dengan zaswa. Sementara zaswa yang kemudian hanya bisa terdiam.

Mereka kini tengah meneliti pH tanah.

"Tanah ini basah. Kita cari yang kering saja" ungkap Harly dan segera di angguki Zaswa.

Mereka lalu mencari bagian tanah yang kering.
Terlalu lama mencari, mereka hingga tidak sadar dimana mereka.

"Har.. ini dimana? Kita sudah sangat jauh dari perkemahan" zaswa mulai menunjukkan raut takutnya.

"Sebentar biar aku infokan lewat HT" ucap Harly menenangkan.

Zaswa mengangguk dan Harly segera merogoh tasnya namun...

"Zas. HT nya di kamu tadi"
Zaswa mengingat ucapan Harly dan benar!

Sial, dia tidak bawa tas.

Mereka lalu menelusuri hutan hingga malam tiba.
Bagaimana ini??

Zaswa mulai menangis di bawah pohon.
"Jangan nangis zas. Tidak baik malam-malam nangis di hutan"

"AHHHHHHH" zaswa teriak dengan lengkingan yang amat tinggi

"Kamu kenapa nakut-nakutin aku??? Hikss"
Harly melongo bingung, dia tidak pernah bermaksud seperti itu.

Sementara itu, tim lain serta guru pun menyadari bahwa Harly dan zaswa hilang. Segera saja mereka menyebar mencari mereka.

"Disana" ungkap Irwan, salah satu teman mereka.

"Iyaa itu mereka"

Setelah di temukan, zaswa segera memeluk teman-temannya. Dan Harly hanya menghembuskan nafas legah.

Mereka berduapun di cerca berbagai pertanyaan.
Dan di jawab dengan jujur.

Mungkin, itulah kenangan terindah yang dimiliki Harly. Walau dalam situasi yang amat menyedihkan.

-kelulusan-

"Kita bakal ngumpul-ngumpul lagi gak" vita tak sanggup menahan air matanya. Yah, dialah yang pertama kali menangis.

"Iya cengeng. Pasti" ungkap rarra dengan air mata bercucuran.

"Ah rarra juga nangis" mereka pun tertawa dalam tangis mendengar ungkapan polos vita.

Kelulusan kali ini, benar-benar mengaharu biru.
Masa putih abu-abu yang benar-benar tak terlupakan oleh mereka semua.

"Sayang" Rey datang di sela tawa mereka saat ini yang membuat keadaan menjadj canggung.

Zaswa membuang muka malas.
Dia mengingat kejadian kemarin saat teman mereka memeluk Rey dan di balas pula olehnya.

Walau Rey sudah menjelaskan bahwa dia dan Cici tidak ada apa-apa, entah kenapa Zaswa merasa Rey tengah mengkhianatinya.

Mereka putus untuk kedua kalinya. Namun, balikan lagi setelah itu.
Entah zaswa merasa sangat bodoh dan tolol.

Tidak ada yang mengetahui soal ini.
Bahkan chika sekalipun.

"Ada apa nih?" Tanya rarra menyadari wajah Zaswa yang nampak tidak senang.

"Lu ganggu tau gak" ungkap Fiah kali ini.

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang