ZASWA POV
Pagi, adalah pagi teraneh dalam minggu ini.
Perasaanku bergejolak seakan merasakan sesuatu tanpa aku ketahui apa itu?
Aku masih belum bisa berfokus dengan apa yang ada di nyataku ini, karena aku merasa mimpiku lebih indah.
Tanpa beban, tanpa kesedihan yang tiada sebab.
Ini baru 04;30, kenapa aku terbangun bahkan sebelum alarm shubuhku berbunyi? Bahkan aku meninggalkan dunia mimpi yang begitu indah dengan begitu cepat.
Aku meraih handphone dan, satu nama yang terlintas kini... Rey.
Ada apa sebenarnya denganmu? Kenapa aku terus menerus memikirkan yang tidak-tidak tentangmu?
Kenapa yakinku meninpis untuk? Dan kenapa cintaku memudar tanpa bisa aku cegat??
Aku memutuskan menghubunginya di pagi ini.
Aku tahu ini tidak wajar, entahlah aku merasa semua ini butuh jawaban.
Panggilan tersambung namun, tak ada suara disana. Hanya dengkuran. Dengkuran halus yang menandakan bahwa sang empunya telah terlelap.
Lantas siapa yang mengangkat telponku ini? Apa handphone nya sedang error?
Tititit
"Kenapa mati?" Dan siapa yang mematikannya? Sungguh. Ini sangat aneh.
Aku butuh ketemu dengannya. Sangat butuh.
Aku memejamkan mataku kembali, mencoba mencari ketenangan kembali dalam gelapku sebelum waktu sholat tiba. Namun, tak kunjung aku dapatkan.
Menunggu 30 menit lagi untuk sholat, yang aku butuhkan sekarang hanyalah Tuhan.
Aku percaya, apapun itu Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk hidupku.
Segala sisi buruk di sekitarku akan di tumpas habis oleh sang waktu.
Aku percaya, waktu itu akan tiba.
Setidaknya, dengan memikirkan keyakinanku pada sang empunya cinta ini berhasil membuatku tersenyum.
Terimakasih Tuhan
---
Pagi ini, pagi yang sama, namun di rasakan beda untuk Harly.
Pagi ini, dia bangun dengan kebahagiaan yang teramat sangat.
Dia seolah hidup kembali dari matinya.
Persoalan dan ujian yang diberikan Tuhan seolah menemukan jalannya masing-masing.
Zaswanya kembali, walau masih tertutup sedikit kabut.
Perusahaannya kembali. Tanpa keraguan sedikitpun dari kawan dan lawannya.
Dan persahabatannya utuh, masih utuh. Dia tahu bahwa ini belum berakhir.
Fiah masih di rumah sakit dan mungkin belum bisa keluar dalam waktu dekat ini.
"hallo, nan, cari tahu penyebab kecelakaan Fiah ya" ungkap Harly setelah telponnya tersambung dan mendapat sapaan pagi oleh Nanda.
Dia mengangguk setelah mendapat persetujuan Nanda.
Dia tidak diam, begitupun Alif.
Mereka geram ketika mengetahui tadi malam tepat setelah mengantar Zaswa pulang, Alif mengabari bahwa rem mobil yang di tumpangi Fiah sengaja di bolong.
Tentu saja, ini ulah Rey.
Apalagi penuturan Fiah tadi malam jelas menggambarkan rentetan rencana Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You
RomanceApakah tidak cukup hanya dengan membuktikan kesungguhanku selama ini untuk berhasil membuka sedikit cela di hatimu? Apakah sungguh sia-sia pengorbananku selama ini yang benar-benar tulus untukmu? -Davidaus Harly Adam