Waktu

221 16 0
                                    

Tak butuh waktu lama bagi Zaswa dan teman-temannya untuk membereskan segala perabotan yang sudah tersusun rapi di tempatnya selama sebulan itu.

Hari ini, Zaswa sudah diperbolehkan kembali ke rumah.

"Aku bahkan tak merasa pernah patah jari kelingking" ucap Zaswa sembari menggerakkan jari kelingkingnya.

Fiah mendengus lalu menjawab

"Ya, kau aku lebih merasakan jika waktu itu yang patah adalah kepalamu"

Kemudian terdengar gelak tawa dari beberapa orang lainnya, beginilah candaan sadis yang biasa mereka utarakan dan itupun tak pernah melukai hati mereka satu sama lain.

Zaswa menjeling canda lalu mengambil tas kecil miliknya, bersiap mengikuti teman-temannya yang terlihat selesai mengangkat segala perabotan.

Setibanya di rumah, Zaswa bertemu ibundanya, Ibu Zaswa memang tidak menjemputnya hari ini karena telah di ambil alih oleh teman-temannya.

"Ibuuuuu" teriak Zaswa dan segera memeluk sang ibu.

"Udah segar nduk?" Zaswa mengangguk cepat mendengar pertanyaan ibunya.

Setelah berbincang hampir setengah jam dengan ibunya, kini tiba saatnya waktu bercengkrama dengan para cacadnya.

"Kita belum nanya ya bagaimana bisa kamu pergi sama Callista waktu itu" tanya Vita dengan polosnya tanpa menyadari tatapan elang dari teman-temannya.

"Tenang saja guys. Vita dokter, dia pasti paham sikis pasiennya" Ucap Zaswa sambil tertawa kecil.

"Ooh jadi kalian pikir aku asal bertanya saja tanpa memikirkan keadaanya?" Tanya Vita dengan malas

Dan mereka hanya menjawab dengan tertawa lepas.

Wujud bully nyata yang tak pernah bisa di pungkiri.

"Jadi begini, waktu itu dia menjemputku di Kantor, yah aku sebagai manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah hanya bisa menerima tawarannya saja. Walau sebenarnya aku juga bingung ada apa"jelasnya panjang lebar.

"Terus, kami mulai naik ke mobilnya dan dia berkata begitu banyakkkk sekali, entah semacam curhat"

Teman-temannya pun kembali tertawa,

"Kau gila. Hahaha dasar. Spesies apa ini yang harus di jelaskan baru mengerti?" Ledek Yuni

"Bahkan kau menyebutnya curhat? Ya Ampunnnnn hahahaha" lanjut Chika.

Mereka pun kembali melanjutkan cerita hingga hampir malam seluruhnya bergegas pulang.

Zaswa pun kembali ke kamarnya yang sudah sebulan tak di tempatinya itu.

"Aku rasa ada yang kurang. Apa ya.. sudahlah sebaiknya aku istirahat"

Ucap Zaswa lalu tertidur di ranjangnya dan bahkan dia melupakan apa yang kurang tersebut..

--- Loving You--

Reymon mengukir huruf itu lagi.

Z

Z

z

Z

Z

z

z

Z

Z

z

Sudah hampir sebulan dia selalu mengukir huruf itu di dinding keras itu menggunakan darahnya sendiri.

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang