Lima puluh

359 43 5
                                    

Bismillah jangan emosi😭

Akhir akhir ini (nk) sering berkunjung kerumah Iqbaal, sekedar menengok keadaan ayah Herry dan sesekali membawakan makanan untuk Iqbaal.

Mengingat sakit ayah Herry kian hari makin memburuk. Di tambah bunda Rike yang sering menangis karena tidak tega dengan ayah Herry.

"(Nam) besok kan Minggu nginep dong disini" ucap teh Ody.

"Insyallah ya teh, aku takut engga bisa" sahut (nk).

"Yah sesekali dong temenin teteh, ya ya plisss".

"Gausa maksa orang teh! Dia juga cape kali" ucap Iqbaal yang tiba tiba datang.

Teh Ody langsung menghela nafasnya. (Nk) yang melihat itu merasa iba.

"Yaudah besok sore aku ke sini buat temenin teteh" ucap (nk).

"Tuh kan orang dia yang mau juga" ucap teh Ody mengeraskan suaranya agar Iqbaal mendengar.

"Dia terpaksa karena kasian aja sama lo" ucap Iqbaal.

Teh Ody langsung melihat ke arah (nk) seolah mempertanyakan.

"Gausa suujon jadi orang!" Ucap (nk) kesal.

Iqbaal hanya berdecih.

"Assalamualaikum"

(Nk), Iqbaal maupun teh Ody langsung menengok ke sumber suara tsb.

"Zee" ucap Iqbaal langsung berdiri dan memeluknya.

"Sini Zid masuk" ucap teh Ody.

Zidny langsung duduk di antara teh Ody dan (nk).

"Kamu ko tiba tiba pulang ga ngabarin aku?" Tanya Iqbaal.

"Iya aku ke sini mau lihat ke adaan ayah katanya dia sakit" ucap Zidny.

"Kan teh udah cocok jadi adek ipar" ucap Iqbaal.

"Kamu doang Le ! Di suruh nikah aja gamau" ucap teh Ody.

Hal itu membuat Zidny maupun Iqbaal terdiam.

(Nk) ingin tertawa namun merasa kasihan oleh teh Ody.

"Ahh iya kamu mau lihat ayah kan? Yuk kita ke kamarnya" ucap Iqbaal langsung membawa pergi Zidny.

Teh Ody menggaruk tengkuknya. (Nk) hanya terkekeh.

"Teteh salah ngomong ga si?" Tanya teh Ody.

"Sedikit" sahut (nk) sambil tersenyum.

Zidny POV

"Untung Lo Kakaknya Iqbaal! Kalau bukan udah gue cabein mulutnya!" Begitu lah gerutu Zidny dalam hati.

Ia sangat kesal kepada teh Ody yang berucap seperti itu seolah menyindir dirinya. Ya walaupun kenyataan.

"Bunda,ayah ada yang mau ketemu ni" ucap Iqbaal sambil membuka pintu kamar.

"Assalamualaikum Bun, yah" ucap Zidny bersaliman.

"Walaikumsalam kamu kapan pulang Zee?" Tanya ayah Herry.

"Kemarin malam yah, gimana udah baikan?" Tanya Zidny.

"Alhamdulillah sudah Zee"

Bunda Rike hanya diam. Dia masih kesal dengan Zidny terutama papahnya.

"Zee bela belain pulang ke sini loh demi mau nengokin calon mertua" ucap Iqbaal.

"Aduh bener Zee?" Tanya ayah Herry.

"Ah iya gapapa ko" sahut Zidny.

"Kurang kerjaan banget gue, jauh jauh pulang ke Indonesia cuma mau nengokin orang yang mau mati. yakali" lanjut Zidny dalam hati.

TAHU DIRI✓ iqnamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang