empat puluh lima

340 28 5
                                    

Happy reading.

Sebulan setelah kepergian Zidny ke Belanda. Iqbaal semakin sering bersama (nk).

Seperti Minggu ini. pagi pagi buta saja Iqbaal sudah mengajak (nk) joging di taman.

"Aduhh Baal!hoshh hossh istirahat dulu gue cape" ucap (nk) ia sangat lelah akibat Iqbaal yang terus berlari mengelilingi taman tanpa beristirahat.

"Lemah Lo!" sahut Iqbaal Masih terus berlari.

Tanpa mengikuti Iqbaal, (nk) lebih memilih berjalan menuju tukang es krim.

"Bang es krim 2 ya!" ucap (nk) ngos-ngosan.

Tak tanggung-tanggung (Nk) langsung mengambil eskrim tersebut dan menggigit nya dengan lahap sekaligus.

Sedang asik makan es krim tiba tiba Iqbaal datang dengan wajah sewot. Terlihat keringat bercucuran di dahi dan lehernya, hingga membasahi kaos.

"Kenapa Baal?" Tanya (nk) watados.

"Gue cape cape lari, Lo enak enak makan eskrim di sini!" Ucap Iqbaal.

"Ih jorok Lo!! tu keringat Lo banyak banget!!" Ucap (nk) pada Iqbaal yang mencoba mendekati nya.

"Yaelah bagi dong!"

(Nk) langsung melahap ke 2 eskrim nya dengan cepat hingga tak tersisa.

Iqbaal yang melihat tersebut melongo.

"Yahhh ko di abisin!"

(Nk) masih sibuk menguyah tanpa ia sadari pipinya penuh eskrim. hal itu membuat Iqbaal tertawa.

"Sekarang Lo yang jorok!" Ucap Iqbaal dan mengelap pipi (nk) yang penuh eskrim dengan kaosnya.

"IQBAALL BAUKKK!!" teriak (nk) lalu berdiri.

Orang orang menatap aneh ke arah nya. Membuat (nk) malu dan kembali berlari.
**

Rumah (nk)

Iqbaal dan (nk) saat ini sedang menonton tv di ruang tamu. Mereka sudah mengganti bajunya yang penuh keringat dan mandi.

Drrt drrtt

Ponsel Iqbaal berbunyi.

Zee❤️

"Hallo Zee kamu kemana aja? Ga kangen sama aku? Aku nunggu kamu tapi kamu malah ngilang, aku kangen Zee" ucap Iqbaal

Terdengar dari sebrang telepon Zidny tertawa.

"Maaf ya baal aku sibuk banget kemarin" sahut Zidny.

"Kamu kapan pulang Zee"

Zidny tidak menjawab hal itu membuat Iqbaal bingung.

"Zee ko diam?".

"Mmm maaf Baal kayanya aku harus lanjut kerja. Nanti aku kabari lagi ya bye!".

Tut

Iqbaal langsung membanting ponsel miliknya ke sofa.

"Oke?" Tanya (nk).

Iqbaal menatap ke arah (nk) dengan sendu.

"Baru sebulan Zee banyak berubah (nam)" ucap Iqbaal.

(Nk) sangat iba melihat Iqbaal seperti ini. Walaupun hatinya selalu Iqbaal sakiti.

"Mungkin dia banyak kerjaan di sana Baal, Lo harus paham" sahut (nk) sambil mengelus bahu Iqbaal.

"Gue paham, tapi 24/7 aja dia ga pernah kabarin gue. Bahkan dia selalu tolak panggilan telepon dari gue" jelas Iqbaal.

TAHU DIRI✓ iqnamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang