lima puluh tiga

460 46 5
                                    

Happy reading guys:*

Pukul 7 malam (nk) tengah bersiap di depan cermin. Dengan merias wajah dan juga sedikit menata rambutnya yang ia beri jepit bunga bunga kecil, gaun pesta berwarna hijau muda sangat cocok dengan kulitnya yang putih.

Karena acaranya jam 8 malam, (nk) sedikit bersantai walaupun dia sudah rapih dan siap untuk pergi ke pesta Steffi.

Tling

Ari Irham
cepat keluar, gue di depan rumah Lo.

(Nk) yang membaca pesan itu langsung melihat ke arah jendela.

"Gue kira boong" ucap (nk), karena mobil Ari benar benar sudah terparkir di depan rumahnya.

(Nk) langsung mengambil tas dan berlari kecil untuk menghampiri Ari,
Setelah sudah di depan rumahnya tak lupa (nk) mengunci pintu, karena papah dan mamah nya sedang tidak ada di rumah .

(Nk) berada tepat di hadapan Ari, dia tersenyum saat mendekati Ari. wangi maskulin tercium begitu harum dari tubuh Ari.

"Ayo!" Ucap (nk) memecah keheningan.

Ari menancap gas dengan kecepatan rata rata, hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah Steffi.

Balon balon berwarna hijau dan putih tersusun rapih membentuk bunga.
Karena hijau adalah warna kesukaan Steffi maka dari itu (nk) sengaja memakai gaun berwarna hijau, meskipun tidak ada drescode di pesta tsb.

(Nk) dan Ari berjalan ber-iringan, hingga mereka bertemu Salsha dan Aldi.

"(Nk)!!" Panggil Salsha setengah berteriak.

(Nk) langsung menghampiri Salsha dan memeluknya.

"Cantik banget sih bestie gue yang satu ini" puji Salsha pada (nk).

"Lo juga cantik" sahut (nk).

Setelah sedikit berbincang-bincang acara pun di mulai.

"Halo selamat malam!" Ucap Steffi.

"Terimakasih banyak untuk kalian yang sudah datang ke acara gue, engga usah lama-lama langsung aja kita mulai party nya" lanjut Steffi.

Semua orang bersorak gembira, satu persatu acara telah di lewati dari meniup lilin, memotong kue, hingga moment yang di tunggu adalah berdansa.

Lampu yang sengaja di matikan agar membuat suasana semakin romantis.

(Nk) berdansa dengan Ari, tanpa ia sadari seseorang menatap dengan tatapan tidak suka.

Iqbaal dan Zidny berada di sana juga, mereka tentu saja sedang berdansa sesekali Iqbaal mencium kening Zidny.

(Nk) merasa tidak nyaman melihat Iqbaal dan Zidny, ia memilih untuk menghampiri Steffi yang sedang berdiri sendirian.

"Hai Stef, happy birthday ya!" ucap (nk) pada Steffi.

"Thanks" sahut Steffi sambil tersenyum.

Mereka mengobrol hingga Steffi membawanya ke pinggir kolam renang.

"Enak ya jadi Lo" ucap Steffi.

TAHU DIRI✓ iqnamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang