lima puluh dua

353 39 2
                                    

Buat kalian yang mau cari cerita baru juga tentang iqnam, aku ada cerita lain yang judulnya
"Pak Iqbaal" jangan lupa vote juga di sana wkwk

HEPI reading!!!!

Saat ini kedua orang tua (nk) berkunjung ke rumah Iqbaal. Mereka sedang membicarakan sesuatu sepertinya sangat penting.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" Ucap ayah Herry.

"Apa Iqbaal sudah tahu?" Tanya papah Dimas.

Beberapa detik mereka diam.

"S-sudah justru Iqbaal langsung mengiyakan" sahut bunda Rike.

"Syukurlah, insyallah bulan depan kita langsung laksanakan" ucap papah Dimas.

"Untuk soal fighting baju dan yang lainnya, saya akan berkabar" ucap mamah Rika.

"Alhamdulillaah"

Mereka semua mengobrol cukup lama, hingga saatnya papah dan mamah (nk) memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah.

"Pah, kita sendiri belum kasih tau (nk) tentang perjodohan ini, mamah cuma takut-

"Hussh udah Tenang aja mah, nanti kita bicarakan baik baik, papah yakin anak kita pasti bakalan terima" potong papah Dimas.

"Yasudah kita tunggu anaknya pulang, baru nanti kita obrolin".

(Nk) POV

Ceklek

(Nk) membuka pintu ruangannya, Ia bergegas merapihkan meja kerjanya.

"(Nam) (nam)!" Ucap Fauzan.

(Nk) yang mendengar suara itu langsung memutar bola matanya malas.

"(Nam)"

Namun tak ada jawaban (nk) malah diam tak bergerak.

"Eh jangan kesurupan dong!" Ucap Fauzan, memang sangat random sekali sepupu yang satu ini.

(Nk) memiliki sebuah ide, tiba tiba dia melempar sebuah buku ke arah Fauzan dengan mata yang hampir keluar.

"Wah yang bener dong? Bener kesurupan?" Tanya Fauzan panik.

Mengingat hampir semua karyawan sudah pulang dan keadaan di luar hampir hujan, Fauzan memegang gagang pintu, tangannya bergetar.

(Nk) langsung berlari ke arah Fauzan dengan posisi tangan yang ingin mencekiknya.

"ASTAGFIRULLAH!" teriak Fauzan sambil menghindari (nk).

(Nk) makin menggila, dia melompat lompat dan terus menatap Fauzan dengan penuh amarah. Fauzan yang di tatap seperti itu makin ketakutan.

"KELUARRRRRRRR!" teriak (nk) sambil berlari ke arah Fauzan, sang empu pun langsung lari terbirit-birit.

(Nk) tertawa terbahak bahak, hingga merasa lelah sendiri, ia melihat sekeliling ruangannya. (Nk) merasa takut juga, dia pun langsung mengambil tas dan bergegas pulang.

TAHU DIRI✓ iqnamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang