54

308 34 6
                                    

Sekian lama:")
~
HEPI reading :*

*

**

Beberapa hari sudah terlewati, hubungan (nk) dan Iqbaal semakin menjauh. Padahal kedua orang tua mereka sudah memutuskan untuk mempercepat pernikahan mereka ber-dua.

Di kediaman Iqbaal.

"Iqbaal.." panggil ayah Herry.

"Iya yah ada apa?." Sahut Iqbaal sambil berjalan ke arahnya.

"Sini duduk ada yang mau ayah obrolin sama kamu." titah ayah Herry.

Iqbaal langsung duduk di antara ayah Herry dan bunda Rike.

"Kenapa?." Tanya Iqbaal.

"Kamu sudah tahu tentang perjodohan itu?." Tanya ayah Herry pada Iqbaal.

Iqbaal menghela nafas lalu menggunakan kepalanya.

"Ayah dan bunda memutuskan untuk  mempercepat pernikahan kamu Baal." ucap ayah Herry.

"Ta-pi.. Iqbaal belum tahu sama sekali siapa orangnya." Ucap Iqbaal.

"Bun.." lanjut Iqbaal dengan tatapan sendu alih-alih meminta pertolongan pada bunda Rike.

"Lebih cepat lebih baik Baal, kamu mau kan?." Ucap bunda Rike menatap penuh Iqbaal.

Iqbaal yang tak tega melihat sang bunda mau tak mau dia pun mengangguk.

Ayah Herry dan bunda Rike langsung tersenyum lebar.

"Besok kita fitting baju dan kamu bakalan  tahu siapa calon istri kamu" ucap bunda Rike sambil mengelus rambut Iqbaal.

"Yaudah kalo gitu Iqbaal pamit ke kamar dulu" pamit Iqbaal.

Keesokannya.

saat ini Iqbaal dan bunda Rike sedang menuju butik. Mereka hanya berdua karena ayah Herry tidak bisa ikut.

(Nk) dan mamah Rika sudah duluan sampai di butik.

(Nk) sendiri sedari tadi suasana hatinya sangat tidak tenang, ia sudah menyangka bahwa Iqbaal akan langsung menolak mentah-mentah perjodohan ini.

"(Nam) kamu gapapa?." Tanya mamah Rika yang tak biasa melihat (nk) banyak diam.

"Gapapa ko mah, aku mau ke toilet dulu ya." Ucap (nk) lalu pergi.

Di toilet (nk) membasuh sedikit wajahnya, ia menatap wajahnya di pantulan cermin.

"Apa semuanya bakalan baik baik aja setelah ini?." Tanya (nk) pada dirinya sendiri.

Di lain sisi Iqbaal dan bunda Rike sudah berada di butik tersebut.

"Rika.." panggil bunda Rike pada mamah Rika.

Mamah Rika pun menoleh ke arah suara lalu tersenyum.

"Maaf ya nunggu lama." Ucap bunda Rike pada mamah Rika.

"Enggak lama ko kita juga baru Dateng" sahut mamah Rika.

Iqbaal yang berada di sana terlihat bingung mengapa ada mamahnya (nk) di sini? Apa jangan jangan...

Tak lama kemudian (nk) datang.

Iqbaal terdiam banyak pertanyaan di kepalanya.

"Bun.." panggil Iqbaal.

Bunda Rike dan mamah Rika sama sama tersenyum.

"Iqbaal ini dia calon istri kamu, cantik bukan?" Ucap bunda Rike sambil menarik lengan (nk) dengan lembut.

TAHU DIRI✓ iqnamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang