Dan versi ebook, dan versi KK
Selamat mengintip 👀
=======
Barata terkejut. "Hubungan mereka sudah lama selesai, dan aku juga sudah menyampaikannya pada Barra. Juga, pada Trisha. Jadi seharusnya, mereka sudah jalan masing-masing sekarang."
"Trisha?" celetuk Guntur tajam.
Barata mendengkus kasar. "Akan makin mudah kalau Sasa juga menyerah. Aku tidak mau anakku dihina lebih lama lagi."
Guntur mengangkat alis. "Tapi dia memang anakmu. Anak pembunuh, pengkhianat, dan pembohong."
Barata mengangguk dengan mata yang memerah kali ini. Namun ia membalas tatapan Guntur dengan sama tajamnya. "Iya, nasibnya mempunyai ayah berengsek sepertiku. Tapi Barra, demi apa pun, seratus kali lipat lebih baik dibanding ayahnya. Kamu tidak berhak menghinanya, Guntur. Urusanmu itu denganku, jangan melibatkan anakku."
"Berlagak peduli, Barata? Kamu meninggalkan Barra sendirian demi istri barumu," sahut Guntur dingin.
Tatapan Barata melunak. "Salahku, yang berusaha aku perbaiki. Kalau kamu kemari hanya untuk berkata itu, lebih baik pulang saja. Jangan mengkhawatirkan apa pun. Barra dan Trisha tidak akan pernah bersama."
Guntur mengamati Barata sejenak, lalu melirik papan nama itu. "Sejak kapan memutuskan jadi penjahit?"
Barata yang terkejut dengan perubahan topik yang tiba-tiba, menjawab kaku, "Segera setelah keluar dari penjara. Papan namaku sedang rusak waktu kamu kemari."
"Tidak berusaha mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan?"
"Pekerjaanku kali ini menjanjikan rasa damai. Apa lagi yang bisa aku minta?" Barata memperbaiki kacamatanya. "Barra sudah punya semuanya, dan satu-satunya tugasku adalah memastikan aku tidak merepotkan anakku dari segi apa pun."
"Dia punya semuanya tanpa dukungan darimu. Kamu memang tidak berhak."
Barata menyetujui dengan anggukan. Guntur mengalihkan pikiran yang berkecamuk pada gerumbul mawar, sebelum menghela napas dalam-dalam.
"Mau main catur?"
Barata mengerutkan kening, tatapannya menjadi waspada. "Apa rencanamu kali ini, Guntur? Kita sudah tidak punya urusan lagi."
"Hanya ingin membuktikan sesuatu. Malam ini, di sini."
========
Ihhh, kok sedikit?
Kan ini judulnya mengintip. Kalau kebanyakan nanti yang ada justru memandang, menatap, memelototi, dan me- me- yang lain :"
Itu satu bab, Nao?
Nggak sayangku. Itu cuma secuil scene. let's say, save the best for the last.
Jadi, sudah punya teori? Apakah asumsi sebelumnya telah terjawab?
Mungkin, itu dulu untuk malam ini yaaa. Selamat malam, semoga tidur nyenyak. See you when I see you, my dear ❤️
14 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Surrender (PUBLISHED)
Literatura FemininaNamanya Barra. Jangankan hangat bak bara api, sahabat Trisha ini adalah manusia sekaku batu arca. Tapi toh Trisha tidak peduli. Sebab selama bertahun-tahun, Barra adalah tempat ternyaman Trisha. Hingga satu persatu hal datang mengusik, dan menyadar...