BAB 03: MEMBUKA HATI

898 194 73
                                    


~ Happy Reading ~





Ini malam Minggu, tapi Raline masih sibuk berkutat dengan pikirannya yang kosong. Di saat teman-temannya sibuk pacaran, dia hanya diam melamun di kamarnya sambil menonton drama Korea di laptopnya.

Sungguh miris rasanya. 

Padahal dia punya pacar tapi percuma saja kalau pacarnya sama sekali tidak bisa di hubungi. Atau lebih tepatnya sangat sulit di hubungi karena sejak siang tadi Jerome sama sekali tidak merespon chat nya.

Ingin sekali mengeluh tapi dia sadar kalau inilah resiko nya berpacaran dengan cowok cuek seperti Jerome. Terlebih cowok itu masih belum benar-benar menerimanya.

Walaupun Jerome sudah menerima pacaran dengannya, tapi Raline juga masih sadar kalau cowok itu belum benar-benar bisa menghargai keberadaannya. 

CKLEK

Pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan sosok kakak sepupunyaㅡDimas.

"Lo nggak satnight sama cowok lo?" tanya Dimas.

Raline mendengus sebal. "Enggak." jawabnya cuek.

"Kenapa? Nggak di ajakin ya?"

"Sok tau banget sih. Gue lagi males keluar makanya nggak satnight." ucapnya. "Lah lo kenapa udah pulang? Ini kan masih jam setengah sembilan. Biasanya kalau malem minggu gini lo nginep di hotel sama Jean." tanya nya.

"Bacot anjir. Kapan gue nginep di hotel sama Jean? Asal banget lo kalau ngomong."

Raline menyeringai remeh ke arah Dimas. "Jangan kira gue nggak tau kalau lo sama Jean sering booking hotel tiap satnight, makanya lo jarang pulang kalau satnight. Belum aja lo gue aduin ke bapak lo."

Raut wajah Dimas berubah panik. "Jangan ngadu ke bokap gue dong, dek. Gue sama Jean juga cuma pacaran doang kali."

"Iya, pacaran sambil olahraga ranjang. Begitu kan, mas?" kata Raline.

Dimas merutuk kesal. "Bacot ah, malesin. Ajakin cowok lo jalan sana biar nggak emosian mulu bawaannya."

"Kalau cowok gue bisa di hubungin dari tadi gue juga nggak akan ada di sini sendirian sambil nonton drakor." kata Raline kesal.

"Jerome nyuekin lo lagi?" tanya Dimas.

"Kan emang dia orangnya se-cuek itu. Apes aja karena gue suka nya sama cowok kayak dia." Raline menggerutu sebal.

"Makanya cari yang lebih jelas. Jangan pacarin cowok yang masih belum move-on dari masa lalu nya."

"Kalau bisa udah gue lakuin dari dulu kali. Sayangnya hati gue udah mentok cuma buat Jerome. Lo pikir pindah ke lain hati gampang."

"Padahal temen-temen gue ada yang lebih ganteng dari Jerome, Yudha tuh naksir lo dari lama. Tapi kenapa lo cinta mati nya cuma ke Jerome doang."

"Nggak tau. Jodohnya sama dia doang kali."

"Setia juga ya lo."

"Iya lah. Gue cewek setia."

"Setia sih iya, tapi sayangnya setia sama cowok yang salah."

Raline mulai kesal mendengar ocehan kakak sepupunya. Dia mengambil bantal dan melemparnya ke arah Dimas yang masih berdiri di depan pintu.

"Pergi lo! Ngapain lo tetap disini kalau mau ngecengin gue doang."

"Mau PMS ya lo? Galak banget sih."

"IYA! EMANG KENAPA?"

Dimas bergedik ngeri melihat Raline yang sedang dalam mode reog. "Jangan galak-galak, Rell. Nanti Jerome ketakutan kalau di deketin lo." ucapnya lalu langsung melesat menjauh dari kamar Raline sebelum di lempar bantal oleh cewek itu.

[2] HATI dan WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang