BAB 39: KEHANCURAN TERBESAR

925 202 184
                                    

~ Happy Reading ~








Rasanya masih seperti mimpi. Tapi Raline sadar kalau ini semua bukan lagi mimpi bagi nya. Hari pertunangan yang seharusnya di selenggarakan dua hari yang lalu batal karena Jerome tiba-tiba kembali menghilang dan tidak bisa di hubungi oleh siapa-siapa.

Entah apa yang terjadi pada Jerome, Raline pun masih tidak bisa mengerti. Awalnya Raline masih yakin kalau Jerome sedang memberinya kejutan untuk menyambut pertunangan mereka. 

Tapi ternyata oh ternyata. Apa yang di katakan Jerome siang itu benar-benar sebuah kenyataan. 

Rencana untuk bahagia bersama yang di katakan Jerome tidak ada yang berjalan lancar. Jelas cowok itu yang merencanakan nya tapi dia juga yang menghancurkan nya. Sampai saat ini Raline tidak tahu alasan Jerome memutuskan hubungan mereka.

Setelah kabar kalau pertunangan antara Jerome dan Raline batal, banyak sekali orang-orang yang bertanya-tanya. Mereka ikut bingung karena mereka sendiri tahu bagaimana exicted nya dua sejoli itu untuk menyambut pertunangan mereka.

Bahkan Jerome sendiri yang mengatakan pada orang-orang kalau mereka akan segera menikah tidak lama setelah mereka tunangan. Lelaki itu juga yang menggebor-gemborkan perasaan senang nya karena bisa mendapatkan hati Raline.

Bukan hanya Raline yang kebingungan dengan sikap Jerome. Tapi kedua orang tua dan teman-teman nya yang lain juga bingung. Kira-kira masalah apa yang sedang di hadapi oleh Jerome sampai lelaki itu nekat memutuskan semuanya sendirian.

Raline ingin mempercayai kalau semua ini hanya akal-akalan semata dan keadaan kembali normal seperti rencana. Tapi orang yang dia beri kepercayaan saja entah ada dimana sekarang. Mengingat nya hanya menambah luka batin untuk Raline.

Tidak tahu sudah berapa kotak tisu yang dia habiskan hanya untuk menangisi kemalangan nasib nya. Entah sudah berapa kali dia melewati jam makan hanya untuk merenung di dalam kamar.

Semua yang dia rencanakan seketika hancur karena orang yang dia cintai sepenuh hati tega menghianati nya. Entah apa salah dan dosa nya sampai Jerome menyakiti nya sampai sedemikian parah.

CKLEKㅡ Pintu kamar terbuka dan Judith masuk ke dalam tanpa suara. 

Cewek itu menatap punggung rapuh Raline yang sedang membelakangi nya. Dia tidak tega melihat orang yang sudah dia anggap adik tengah merasakan luka batin yang cukup parah.

Judith pun masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Jerome terhadap Raline. Walaupun dia tidak begitu dekat dengan Jerome, tapi dia bisa menilai kalau sikap Jerome kepada Raline sangat tulus dan penuh cinta.

Lalu kenapa cowok itu tiba-tiba memutuskan hubungan mereka dan pergi begitu saja tanpa meninggalkan sedikitpun alasan untuk Raline. Kenapa Jerome yang terkenal bucin Raline malah tega menyakiti pujaan hati nya.

Judith tidak mengerti dengan jalan pikir Jerome. Apakah cowok itu tidak kasihan meninggalkan Raline dengan rasa patah hati yang bisa saja akan membekas lama dan membuat Raline takut untuk mempercayai laki-laki.

"Gue nggak mau makan, mbak. Bawa lagi aja makanan nya." ucap Raline dengan suara parau tanpa menoleh ke arah Judith yang berdiri di belakang nya.

"Gue kesini nggak bawa makanan kok, Rell." balas Judith. Lalu setelah nya dia tidak mendengar suara keluar dari mulut Raline.

Tanpa di beritahu juga dia paham kalau Raline terlalu lemah sampai tidak bisa mengeluarkan suara nya. Atau mungkin Raline sudah tidak sanggup berkata-kata lagi karena kenyataan yang di hadapi nya kini terlampau berat.

Maka disinilah peran Judith bisa di lakukan. Sebagai yang tertua dari yang lain nya, Judith ingin memberi ketenangan dan kenyamanan agar Raline bisa bersandar dan mencurahkan rasa patah hati nya. 

[2] HATI dan WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang