BAB 10: CEMBURU? (PT 2)

1.2K 227 88
                                    

~ Happy Reading ~






Jerome memarkirkan motornya di depan garasi rumah kontrakan Raline. Dia berjalan di belakang Raline dan masuk ke rumah bertingkat satu.

Suasana di dalam rumah itu memang sangat sepi karena tidak ada orang sama sekali selain mereka berdua.

"Aku masak nasi bentar sama angetin makanan nya ya. Kamu istirahat aja dulu." kata Raline.

"Kita gofud aja nggak sih? Kamu pasti capek kan habis manggung."

"Tadi sih emang capek, tapi sekarang udah nggak begitu kok. Aku tinggal ke dapur dulu ya." ucap Raline lalu langsung melenggang pergi menuju dapur.

Jerome memilih berjalan ke arah sofa ruang tengah dan mendudukkan tubuhnya di sofa empuk itu.

Fisik dan pikirannya benar-benar terkuras habis untuk hari ini. Kesibukannya berlipat ganda begitu dirinya resmi didapuk menjadi Ketua BEM.

Sebenarnya ini memang sudah jadi pilihannya, tapi dia masih merasa tidak enak pada Raline karena sering di tinggal sibuk olehnya.

Walaupun Raline sendiri yang bilang kalau dia sama sekali tidak menuntut berlebihan tentang kesibukannya. Tapi Jerome jelas mengerti kalau pacarnya itu juga menyimpan rasa kecewa dalam diam.

Memikirkan banyak sekali hal membuat tenaga Jerome benar-benar terkuras. Tanpa sadar dia jadi ketiduran di sofa. Mata nya terpejam begitu saja dan hembusan nafas tenang mengiringi nya.

Sampai tak terasa waktu berjalan sudah hampir dua puluh menit. Raline yang sedang sibuk berkutat di dapur pun sudah menyelesaikan pekerjaannya disana.

Dia memanggil nama pacarnya tapi sama sekali tidak ada sahutan. Karena penasaran dia pun mendekati sofa dan melihat kalau sang pacar sedang tertidur pulas.

Melihat wajahnya saja Raline sudah bisa menebak kalau Jerome sangat-sangat kelelahan.

"Jer, bangun dulu sebentar. Makanan nya udah siap." ucapnya sambil menggoyangkan bahu Jerome pelan.

Jerome tersadar dari tidurnya. Dia langsung mengucek matanya yang terasa berat.

"Hm?"

"Makanan nya udah siap. Kamu makan dulu ya nanti lanjut istirahat lagi."

Jerome mengangguk. Dia beranjak dari duduknya lalu merenggangkan otot-otot nya yang agak kaku, lalu berjalan menuju meja makan yang di atas nya sudah tersedia beberapa makanan.

Tanpa ba-bi-bu lagi Raline langsung mengambil piring dan mengisi piring tersebut dengan nasi, sayur, dan lauk pauk untuk Jerome.

Jerome yang melihat aksi Raline pun diam-diam terpesona. Karena baru kali ini dia di layani oleh seorang perempuan layaknya suami.

"Kamu nggak suka pedes kan?" tanya Raline yang di balas anggukan dari Jerome.

"Makanya tadi aku agak lama nyiapin makanan nya karena aku masak sayur bayem dulu. Soalnya sayur ikan yang di masak Mbak Judith agak pedes." ujar Raline menjelaskan.

Cewek itu menaruh piring yang sudah berisi makanan di depan Jerome. Lalu dengan cepat dia kembali ke dapur untuk mengambilkan minum untuk pacarnya itu.

"Nih minum nya. Udah malem gini jangan minum air dingin dulu ya, apalagi kamu keliatan capek banget." ucap nya sambil menaruh gelas di samping piring Jerome.

Jerome yang mendapat treatment sebaik itu dari Raline pun sampai tak sanggup untuk menutupi kekagumannya.

Raline benar-benar melakukannya atas kehendaknya sendiri dan tanpa embel-embel paksaan agar bisa mendapat pujian atau perhatian dari orang lain.

[2] HATI dan WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang