BAB 33: SISI LAIN

1K 203 404
                                    

~ Happy Reading ~







Jerome keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambut nya yang basah. Dia butuh sekiranya 40 menit di kamar mandi untuk menenangkan diri sambil mandi.

Tanpa harus dijelaskan sepertinya semuanya juga sudah tahu alasan kenapa Jerome membutuhkan waktu lebih lama di kamar mandi dari biasanya.

Tentu saja karena insiden tadi pagi. Kalau saja Mama nya tidak masuk ke kamar untuk membangunkan-nya, mungkin Jerome masih berada di dalam angan-angan nya.

Bayangan tentang Raline yang bertelanjang di bawah tubuhnya selalu menemani tidurnya tiap malam beberapa waktu terakhir. Dan karena itu juga Jerome selalu terbangun dengan keadaan celana basah dan kepunyaannya yang menonjol.

Dia merasa sebelumnya tidak pernah begini. Saat bersama Abigail dia tidak pernah memimpikan sesuatu bermakna seksual. Jerome juga tidak paham kenapa akhir-akhir ini gairah nya jadi mudah terpancing.

Bohong rasanya kalau Jerome menjawab tidak tahu. Walau sebenarnya dia sangat tahu alasan dari keanehan nya akhir-akhir ini.

Ini semua berawal semenjak malam anniversary mereka di Bali. Saat itu Jerome dan Raline hampir melakukan persetubuhan untuk merayakan hari jadi hubungan mereka yang kesatu tahun. Malam itu suasananya berubah sangat cepat, Jerome dan Raline hampir saja terlena dan terbuai dengan keadaan.

Kondisi mereka sudah acak-acakan dengan pakaian yang sudah terlepas dari tubuh masing-masing. Jerome sangat ingat, malam itu dia sudah memberanikan diri untuk menyentuh Raline lebih jauh.

Saat dia sudah sangat yakin ingin melepas celana Raline, tiba-tiba ponselnya berdering sangat nyaring sampai membuat dua sejoli yang tengah di mabuk cinta itu langsung tersadar dari nafsu yang hampir sukses membutakan kewarasan.

Dimas menelepon. Cowok itu marah-marah sambil memberi peringatan untuk Jerome agar tidak berbuat macam-macam dengan Raline.

Jerome dan Raline yang merasa seperti di pergoki sedang melakukan hal mesum pun langsung bergegas menjauhkan diri. Dan seketika itu juga suasana jadi sangat canggung.

Mereka tidak jadi melakukan hubungan intim karena malam itu Raline memaksa ingin pindah kamar. Jadi mau tidak mau bayangan panas yang sempat memenuhi otak Jerome harus sirna.

Bukan keromantisan dan kehangatan yang dia dapat malam itu. Melainkan kehampaan karena mereka tidak jadi melakukannya dan malah tidur di kamar terpisah.

Setelah kejadian itu terjadi kecanggungan yang luar biasa. Tapi syukurlah mereka sudah mengatasi masalah itu dan tidak sampai membuat hubungan mereka jadi menjauh lagi.

Ultimatum yang sempat di ucapkan oleh Raline menjadi pondasi kokoh yang membatasi mereka agar tidak melakukan hal yang lebih jauh lagi.

Raline sepertinya serius tidak ingin melakukannya sebelum mereka resmi menikah. Walaupun Jerome sudah membicarakan pernikahan sekalipun, keputusan Raline tidak bisa di debatkan lagi.

Ya sudahlah. Kalau sudah begini memang mau bagaimana lagi. Jerome lebih memilih bertahan dan menunggu sampai waktunya tepat. Toh, itu semua sepertinya tidak akan lama lagi karena mereka sudah sepakat untuk bertunangan di pertengahan tahun ini.


🍑🌹


[2] HATI dan WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang