The longest chapter. Please don't get bored reading it guys 😘
~ Happy Reading ~
Setelah menghabiskan liburan selama tiga hari dua malam di Paris, kini Raline dan Wilsen family sudah tiba di Italy. Dan rencana nya mereka akan menghabiskan waktu di Milan selama tiga hari tiga malam. Baru setelah ini mereka akan bertolak kembali ke Jakarta.
Keluarga Jerome sengaja menyewa penginapan pinggir pantai yang cukup terkenal di daerah sini. Penginapan Case Vacanze Papiroㅡ sebuah penginapan yang memiliki pemandangan sangat indah karena langsung berhadapan dengan pantai.
Saat ini Raline sedang berada di kamar nya dengan memandangi berbagai macam paper bag yang tersusun rapi di samping koper nya.
Helaan nafas keluar dari mulutnya. Sebelum sampai di Italy Mama Siska sudah berpesan kepadanya untuk mem-packing barang belanjaan nya karena barang-barang itu akan di kirim lebih dulu ke Indonesia dengan jasa pengantar.
Total nya ada empat paper bag miliknya. Dan itu semua paper bag hasil berburu belanja saat di Paris kemarin.
Saat mengingatnya malah membuat Raline agak terbebani. Bagaimana tidak, semua itu di beli dengan uang pribadi Jerome. Dan dia bisa dengan jelas mengetahui kalau semua barang-barang itu berharga jutaan rupiah.
#Flashback
Raline masih agak kesal karena gara-gara Jerome susah di bangunkan jadi mereka benar-benar terlambat dan hanya sempat sarapan kilat dengan sepotong roti isi dan hot chocolate.
Setelah selesai sarapan, mereka langsung berangkat menuju titik temu diman Papa dan Mama Jerome sudah menunggu sejak tadi. Dan saat mereka baru saja tiba, Mama Siska sudah mengoceh kesal.
"Mama sama Papa udah nungguin dari tadi sampai hampir satu jam lebih loh." cerocos Mama Siska.
"Tadi supir taksi nya salah jalan, Ma. Makanya kita agak telat." ucap Jerome.
"Halah, kamu ini ngeles aja. Orang tadi Raline bilang ke Mama kalau alasan kalian telat karena kamu susah di bangunin. Bener kan, Lin?"
Raline tertawa canggung. "Jerome bukan susah di bangunin kok, Tan. Dia telat bangun karena semalem kita pulangnya malem banget."
"Kamu nggak perlu ngebelain pacar kamu. Nanti dia kesenengan kalau ada yang ngebela."
"Gapapa dong. Wajar Raline ngebela aku, kan aku pacarnya."
"Hampir pernah jadi mantan pacar. Untung nya nggak jadi putus." celetuk Papa membuat Jerome mendengus sebal.
"Udah deh jangan debat. Kalian itu dua orang yang hampir mirip, jadi Mama sama Raline harus lebih bersabar lagi ngeladenin kalian." ujar Mama Siska.
"Emang Papa kenapa?"
"Emang aku kenapa?"
Papa dan anak itu melontarkan pertanyaan yang sama dengan kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] HATI dan WAKTU
RomanceRaline menawarkan diri menjadi pacar Jerome untuk membantu cowok itu move-on dari mantan pacarnya. Dia tahu kalau apa yang dia lakukan ini sangat beresiko. Karena tidak ada jaminan sama sekali kalau hubungan mereka akan berakhir bahagia. Dia tahu i...