3. Takut

1.5K 202 59
                                    

Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))

—————

.








.








.



"Li cepetan ya, abis ini kita ada syuting buat iklan minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Li cepetan ya, abis ini kita ada syuting buat iklan minuman." kata Gun menatap Lili yang sedang dimake up.

"Iya, lokasinya di sini juga kan?"

Gun melihat ponselnya. Pria berusia 30 tahun itu mengangguk. "Iya, gue sengaja minta supaya di gedung ini juga. Lebih praktis, lo juga gak capek pindah lokasi.."

Lili tersenyum. "Lo emang paham banget gue maunya gimana.." kata gadis itu.

"Iyalah.."

Lili terkekeh pelan dan menyalakan ponselnya. Dia melihat notifikasi dari Rosa yang baru saja tampil di salah satu acara penting. Sebagai penyanyi yang sedang naik daun tentu saja Rosa akan diundang ke acara itu.

Lili membuka link yang dikirim oleh Rosa. Gadis itu tersenyum melihat penampilan Rosa, suara temannya itu benar-benar bagus. Tidak heran jika lagunya menjadi sangat populer.

"Rambutnya mau gini aja apa di curly?" tanya sang MUA sambil menatap ke arah cermin.

Lili mendongak dan melihat pantulan dirinya. "Gini aja, udah bagus kok." jawabnya.

"Oke, kalo gitu aku tinggal ya. Harus ke sebelah, Handra juga lagi ada photoshoot buat iklan salah satu brand di sebelah." kata si MUA.

Mendengar nama Handra, Lili langsung mengerutkan keningnya. "Handra di sini juga?"

"Iya, di ruangan sebelah. Mau ada photoshoot juga. Aku ke sana ya, bye.." kata si MUA.

Lili hanya mengangguk pelan. Dia kemudian menoleh pada Gun. "Lo pasti udah tau kan kalo Handra di sini juga?"

"Ya tau Li, kalo gak tau gak mungkin gue minta dia nganterin lo ke sini pagi-pagi buta. Lagian lo bisa-bisanya nginep berdua sama dia. Gak diapa-apain kan lo?"

Lili berdecak. "Enggak lah, mana berani dia ngapa-ngapain gue. Lagian gue juga gak mau kali diapa-apain sama dia." sahut gadis itu.

"Gue kemaren malem panik pas liat kamar lo kosong, lo gak ada di apart. Gue kira lo diculik, untung gue inget kalo yang suka nyulik lo itu Handra.." kata Gun sambil menatap Lili.

"Gue diculik, malem-malem dibawa ke pantai lagi coba. Gila emang tuh orang! Mana kebiasaan gak mau nganterin balik lagi. Arghhhh! Handra emang gila!" kata Lili meremas tisu di tangannya kesal.

Sejak saat itu Handra memang sudah beberapa kali menculik Lili dan membawa gadis itu ke pantai. Dan berakhir mereka akan menghabiskan waktu di rumah rahasia Handra yang tidak diketahui oleh siapapun.

Public Figure | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang