Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))
Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..
Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?
.
.
Gun menatap Lili yang terlihat lesu. Gadis itu dari tadi menidurkan kepalanya ke atas meja setiap kali break. Gun jadi heran, tidak biasanya Lili seperti ini. Lili selalu terlihat bersemangat biasanya.
"Lo sakit Li?" tanya Gun.
Lili mendongakkan kepalanya dan menatap Gun. Gadis itu menggeleng. "Enggak.." jawabnya.
Gun menaikkan sebelah alisnya dan duduk di depan Lili. Pria itu memegang kening Lili. "Gak panas sih.."
"Dibilang gue gak sakit, kenapa sih?" tanya Lili sambil menurunkan tangan Gun dari keningnya.
Gun menghela nafas. "Lo keliatan lemes banget Li. Kenapa sih? Ada masalah?" tanya pria itu.
Lili berdecak. "Handra tuh ngeselin banget!" kata Lili sambil mendengus.
Gun mengerutkan kening. "Kok jadi Handra? Emang Handra ngapain?" tanya pria itu bingung.
Lili menegakkan badannya. Gadis itu menyilangkan tangan di depan dada. "Dia tuh ngeselin! Gue udah bilang hari ini ada jadwal syuting iklan, tapi dia malah ngajakin gituan! Ishhh!"
Semenjak mereka melakukannya beberapa waktu lalu, Handra jadi sering meminta jatah. Padahal kan Lili masih suka takut saat melihat milik Handra, tapi pemuda itu dengan jahilnya malah mengajak Lili sering-sering melakukan itu agar terbiasa. Bagaimana Lili tidak kesal coba?
"Hah? Bentar-bentar! Gituan gimana maksud lo?" tanya Gun bingung.
Oh iya, Lili kan belum memberitahu Gun kalau dia sudah menikah dengan Handra. Pria itu hanya tau kalau Lili sering menginap bersama Handra tapi belum mengetahui fakta bahwa mereka sudah menikah.
Lili memang jahil, gadis itu tidak pernah menyinggung soal pernikahannya dengan Handra saat bersama Gun. Gun juga tidak curiga karena Lili kan memang sering menginap bersama Handra.
"Ya gitu.." jawab Lili sambil memainkan jari-jarinya.
Gun membulatkan matanya, pria itu mulai mengerti maksud Lili. "Lo sama Handra gituan Li?" tanya pria itu membuat gestur tangan berciuman.
Lili tersenyum dan mengangguk. "Iya.."
Gun langsung menabok lengan Lili pelan. "Gila ya lo? Nekat banget, gak takut hamil lo?!"
Lili menutup mulut Gun menggunakan tangannya. Main teriak aja, kan gawat kalo ada yang denger. Untung mereka cuma berdua di ruang make up. Yang lain sedang istirahat keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Public Figure | END
RomanceFULL CHAPTER DI KARYAKARSA Handra yang ingin sat set sat set mendekati Lilian dan Lilian yang masih denial dengan perasaannya. Sama-sama seorang public figure membuat mereka mendapat berbagai macam reaksi dari netizen. Yang mendukung banyak, yang m...