Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))
Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..
Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?
.
.
"Mama sama papa pasti kaget pas kita sampe sana." kata Lili sambil terkekeh pelan.
Handra yang ada di sampingnya mengangguk. "Pasti.."
Lili menghela nafas pelan. "Gue sengaja gak ngambil job 3 hari ke depan supaya bisa pulang. Sepupu gue yang tinggal di Jerman pulang, bawa anaknya. Gue dulu pernah ketemu pas anaknya masih bayi, sekarang udah 3 tahunan kayaknya. Gue kangen banget Ndra." kata gadis itu dengan senyuman di bibirnya.
"Gue juga nanti mau kenalan sama anaknya sepupu lo. Pasti lagi lucu-lucunya umur segitu." sahut Handra.
"Iya, gue gak sabar banget Ndra." kata Lili memeluk lengan Handra erat.
Handra terkekeh dan mengusap kepala Lili pelan. Dia juga sudah menyerahkan semua pekerjaannya pada Ardan dan Samuel. Jadi bisa sedikit tenang kalaupun harus pergi menemani Lili. Dia juga sedang tidak ada show karena sedang istirahat setelah perilisan albumnya beberapa waktu yang lalu.
Mereka menaiki taksi dari bandara untuk menuju ke rumah keluarga Lili. Sesampainya di rumah sudah dipastikan kalau orangtuanya tidak ada. Pasti mereka di toko.
"Kita ke toko aja, pasti mama papa di sana." kata Lili.
Handra menaruh koper dan tas yang dia bawa. Mereka pun berjalan menuju ke toko keluarga Lili yang berjarak lumayan jauh. Butuh sekitar 10 menit untuk sampai di sana dengan berjalan kaki.
"Itu papa.." kata Lili menunjuk Papa Januar yang sedang menata barang di etalase dibantu oleh seorang karyawan.
Memang di sana ada 3 orang karyawan yang diperkerjakan oleh orangtua Lili. Tentu saja Papa Januar dan Mama Winda tidak sanggup jika harus mengurus toko itu berdua saja.
"Itu mama.." kata Handra menunjuk Mama Winda yang baru saja menghampiri Papa Januar. Sepertinya sedang membicarakan sesuatu.
"Ayo ke sana.." kata Lili langsung menarik tangan Handra berlari menuju ke toko.
Handra mengikuti Lili dan ikut berlari.
"Mamaaaaaaaaaa! Papaaaaaaa!"
Papa Januar dan Mama Winda langsung menoleh, mereka terlihat kaget malihat Lili dan Handra. Meskipun keduanya memakai masker tapi tentu saja Papa Januar dan Mama Winda dapat mengenalinya.
"Loh? Lili? Handra?"
"Mamaaa! Kangeeen!" kata Lili menghampiri mamanya.
Mama Winda bukannya memeluk Lili tapi wanita itu langsung menuju ke Handra dan memeluknya. "Aduhh mantu mama! Kok gak ngabarin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Public Figure | END
RomanceFULL CHAPTER DI KARYAKARSA Handra yang ingin sat set sat set mendekati Lilian dan Lilian yang masih denial dengan perasaannya. Sama-sama seorang public figure membuat mereka mendapat berbagai macam reaksi dari netizen. Yang mendukung banyak, yang m...