4. Hampir

1.3K 195 65
                                    

Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))

—————

.

.

"Udah tenang kan?" tanya Handra menoleh pada Lili

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah tenang kan?" tanya Handra menoleh pada Lili.

Lili yang sedang memandang ke arah jalanan mengangguk. "Huum.."

Handra menghela nafas dan kembali menggenggam tangan Lili. "Sorry, gue gatau kalo mereka bakal tau dan datengin kita kayak tadi.." kata pemuda itu.

"Gapapa kok, gue tadi cuma kaget.."

Handra menipiskan bibir. Pemuda itu kembali fokus pada jalanan di depannya. Dia tadi juga panik, kalau sampai ketahuan jika yang ada di dalam mobil adalah Lili bisa sangat gawat. Beruntung tim keamanan segera datang dan mengusir orang-orang itu.

Setelah cukup jalan untuk mobilnya keluar, Handra langsung menyalakan mobilnya dan keluar dari sana.

"Kalo capek tidur aja dulu, nanti gue bangunin kalo udah nyampe." kata Handra. Dia menyadari mata lelah Lili, pasti gadis itu capek. Setelah semua jadwalnya hari ini ditambah dengan panic attack yang tadi gadis itu alami, pasti badannya sangat lelah.

"Huum.." sahut Lili menyandarkan kepalanya. Gadis itu memejamkan matanya.

"Selamat tidur Lilian.." ucap Handra pelan.

.

.

"Li..Lilian.." Handra mengusap pelan pipi Lili, berusaha membangunkan gadis itu.

Lili masih tertidur, sepertinya gadis itu memang sangat kelelahan.

"Lilian.." panggil Handra lagi.

Lili mengerutkan keningnya, dengan perlahan gadis itu membuka matanya. "Udah nyampe?" tanyanya sambil mengucek matanya.

Handra tersenyum dan mengangguk. "Udah.." jawabnya.

Lili menguap sebentar dan membuka pintu mobil itu. Handra menyusul Lili dan langsung berdiri di samping gadis itu.

"Loh, ini di mana? Bukan apart gue.." kata Lili menatap rumah di hadapannya bingung. Gadis itu menoleh pada  Handra.

Handra menggenggam tangan Lili dan membawanya masuk ke dalam rumah itu. Lili yang bingung hanya mengikuti Handra.

"Bunda? Ayah? Hanin?" panggil Handra begitu memasuki area ruang tamu.

Lili langsung menarik tangannya yang di genggam Handra dan menghentikan langkahnya. "Bunda? Ayah? Handra, ini di mana?" tanyanya.

Handra tersenyum menatap Lili. "Rumah keluarga gue.." jawabnya.

Lili langsung melotot kaget. "Rumah keluarga lo?!"

Handra mengangguk.

"Lo gila ya?! Kenapa ngajakin gue ke sini sih?" tanya Lili kesal.

"Ya gapapa, gue pengen ngenalin lo ke keluarga gue." jawab Handra santai.

Public Figure | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang