Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))
Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..
Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?
.
.
"Morning baby paprika, siap pergi hari ini?" tanya Handra sambil mengusap perut Lili.
Lili mengangguk. "Siap dong!" jawab gadis itu semangat.
Handra menatap Lili dan mengusap pipi gadis itu. "Udah gak mual? Beneran mau pergi?"
Lili menggeleng. Tadi pagi dia sempat muntah-muntah. Di usia kehamilannya yang menginjak 18 minggu seharusnya dia sudah tidak mengalami morning sickness lagi, tapi entah kenapa pagi tadi dia masih saja muntah.
"Gapapa, udah gak mual kok." jawabnya.
Handra menatap Lili khawatir. "Beneran? Kalo masih mual gue bayar aja lah denda kontraknya, lo jangan maksain diri." kata pemuda itu.
Lili menggenggam tangan Handra dan tersenyum. "Gue gapapa, udah gak mual. Bisa kok, nanti kan cuma bentar aja. Lagian sama lo juga kan?"
Handra menipiskan bibir dan mengangguk. Hari ini Lili harus syuting dan juga photoshoot untuk salah satu brand kosmetik. Handra yang terlampau khawatir akan ikut dengan Lili ke lokasinya dan menemani istrinya itu.
"Yaudah ayo berangkat.." kata Lili.
Handra mengangguk. Mereka bergandengan tangan keluar dari dalam rumah dan menuju ke mobil Handra yang sudah terparkir di depan.
Handra membukakan pintu mobil untuk Lili dan membantu gadis itu masuk ke dalamnya. Handra juga langsung masuk ke dalam mobil, pemuda itu mendekati Lili dan memakaikan seatbelt untuknya.
"Jangan rewel ya nanti, jangan repotin mama. Kasian nanti kalo mama muntah lagi.." kata Handra sambil mengecup perut Lili.
"Iya papa.." sahut Lili sambil terkekeh.
Handra menatap Lili dan mengecup bibirnya singkat. Lili terkekeh pelan. Handra kembali ke kursinya dan langsung memakai seatbelt sebelum menjalankan mobilnya.
Butuh sekitar 45 menit untuk sampai di gedung tempat Lili akan melakukan photoshootnya.
Handra keluar dari dalam mobil dan membantu Lili turun. Beberapa wartawan langsung menghampiri mereka.
"Lili, kandungannya udah berapa bulan?"
"Li, udah tau belum jenis kelamin anak kalian?"
"Handra, bisa minta waktunya sebentar?"
"Li, gimana selama masa kehamilan?"
"Udah ngidam apa aja?"
Handra memeluk kepala Lili, melindungi gadis itu dari blitz kamera yang terus mengarah pada mereka. Tanpa menjawab satupun pertanyaan dari para wartawan yang terus membuntutinya Handra membawa Lili masuk ke dalam gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Public Figure | END
RomanceFULL CHAPTER DI KARYAKARSA Handra yang ingin sat set sat set mendekati Lilian dan Lilian yang masih denial dengan perasaannya. Sama-sama seorang public figure membuat mereka mendapat berbagai macam reaksi dari netizen. Yang mendukung banyak, yang m...