18. First Try

1.8K 190 136
                                    

Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))

Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..

Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?

.

.

"Ini beneran lo mau kerja ninggalin gue?" tanya Lili menatap Handra yang sudah siap akan pergi ke studio karena harus rekaman untuk beberapa lagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini beneran lo mau kerja ninggalin gue?" tanya Lili menatap Handra yang sudah siap akan pergi ke studio karena harus rekaman untuk beberapa lagunya.

Handra menatap Lili. Mereka baru beberapa jam yang lalu pulang dari rumah keluarga Lili. Dan ya seperti yang sudah disepakati mereka tinggal di rumah Handra, tadi mereka sudah mengambil beberapa barang Lili yang ada di apartemen dan membawanya ke rumah Handra.

Tapi bukan berarti Lili meninggalkan apartemen itu sepenuhnya, masih ada beberapa barang di sana. Jika nanti ada pekerjaan dan dia tidak bisa pulang ke rumah Handra pastinya dia akan pergi ke apartemennya lagi.

"Maaf ya Li, lo tau kan album gue bakalan rilis bulan depan. Jadi gue harus ngebut buat  selesaiin lagunya. Belum lagi harus rekaman juga.." kata Handra berusaha memberi Lili pengertian.

Lili berdecak sebal. "Gini banget nasib gue, baru juga nikah udah ditinggalin aja." kata gadis itu sambil mengerucutkan bibir sebal.

Handra memegang kedua bahu Lili. "Lili sayang, nanti gue janji bakal cepet pulang kok. Lagian nanti lo juga ada wawancara kan? Sama-sama gak ada di rumah kan kita?" kata pemuda itu.

Lili berdecak. Gadis itu menatap Handra. "Ya gue wawancara cuma 2 jam doang. Abis itu udah, pulang lagi. Lo pasti nanti lama pulangnya. Harus selesaiin lagu, harus rekaman juga.."

Handra mengusap pipi Lili. "Gue janji gak lama, nanti ada Junev sama Ardan juga yang bantuin kok. Ada Samuel sama Pras juga. Jadi nanti gak lama, mereka semua pasti bantuin kok.."

"Tapi beneran ya? Awas aja kalo jam 11 malem belom pulang. Gak jadi kita malem pertama."

Handra melotot kaget. "Kok gitu sih? Lo kan udah janji kemaren Li."

"Ya biarin. Kalo lebih dari jam 11 gue ngantuk. Cancel aja pokoknya." kata gadis itu berjalan meninggalkan Handra menuju sofa, menghampiri Penyu— kucingnya.

Handra  berdecak. Dia menatap Lili yang sedang bermain dengan Penyu. Gadis itu memeluk dan mengusap-usap Penyu.

"Ngapain masih di situ? Gak jadi berangkat?" tanya Lili menatap Handra dengan sebelah alis terangkat.

Handra menghela nafas. "Yaudah, gue berangkat dulu." ucapnya.

"Heem." sahut Lili.

.

.

"Si Handra dari tadi kayaknya ngebut banget. Gue sampe bingung gara-gara belom selesai ngedit udah diminta sama dia." kata Ardan berbisik pada Samuel.

Public Figure | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang