Haiii! Jangan lupa vote sama komen ya! Makasih :))
Seneng banget kalo banyak yang komen, berasa kayak ada yang nungguin, jadi semangat nulisnya. Kalo gaada yang komen jadi males gitu haha..
Kalo udah 60 komen baru lanjut lagi. Okay?
.
.
"Ndra? Mmh~ Handraa.."
"Hmm?"
Lili menggigit bibir bawahnya, dia berusaha mendorong kepala Handra yang masih ada di dadanya. "Ndra udah—nghh katanya lo mau kerja pagii— mmmh~
Handra tidak terlalu mendengarkan ucapan Lili karena dari tadi mulutnya terlalu sibuk menikmati dada gadis itu. Sepertinya sejak semalam benda kecil itu tidak lepas dari mulutnya.
Lili memejamkan mata erat. Entah hanya perasaannya saja atau memang puncak dadanya terasa menjadi bengkak karena ulah Handra yang terus saja menghisap dan menggigitnya sejak semalam.
"Ndra! Udah ih, sakit tete gue!" kata Lili mendorong kepala Handra kuat.
Handra otomatis menjauh, pemuda itu menatap Lili yang kini sudah duduk sambil menutupi kedua dadanya dengan tangan yang menyilang ke depan.
"Gausah liat-liat!" kata Lili galak.
Handra ikut duduk, pemuda itu menyipitkan mata dan menarik tangan Lili cepat. Lili yang kaget langsung melotot.
"Handra! Ihh jangan diliatin! Gue malu! Handra ihhh!" Lili berusaha memiringkan tubuhnya agar Handra tidak melihat dadanya.
"Gue cuma mau liat lebih jelas. Lo tuh kenapa sih? Gue suami lo ya, gue punya hak buat liat seluruh badan lo." kata Handra.
Lili menggeleng. "Dibilang gue malu! Punya gue kecil Ndra!"
"Ya makanya sini gue liat, gue remesin biar gede!"
Lili langsung berhenti berontak gadis itu terdiam mendengar perkataan Handra.
"Hadep sini coba." kata Handra.
Lili menunduk, dengan wajah yang sudah memerah sampai ke telinga gadis itu menegakkan badannya menghadap Handra. Kepalanya masih menunduk karena belum berani menatap Handra.
Dia sangat malu, apalagi dengan keadaanya yang topless sekarang. Gaun tidurnya sudah jatuh merosot sejak semalam. Tentu tubuh bagian atasnya terekspose bebas saat ini.
Handra yang melihat Lili masih menunduk tak mau menatapnya langsung mengusap pipi gadis itu dan mendongakkan wajahnya.
"Lo cantik Li, semua yang ada di lo cantik. Lo sempurna di mata gue.." kata pemuda itu disertai senyuman tulus.
"Lo gak kecewa liat bentuk badan gue? Orang bilang gue terlalu kurus, tete gue kecil, bahu gue lebar kayak cowok. Gue gak berisi, gue gak kayak cewek yang cowok-cowok mau Ndra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Public Figure | END
RomanceFULL CHAPTER DI KARYAKARSA Handra yang ingin sat set sat set mendekati Lilian dan Lilian yang masih denial dengan perasaannya. Sama-sama seorang public figure membuat mereka mendapat berbagai macam reaksi dari netizen. Yang mendukung banyak, yang m...