-⁸

62 4 1
                                    

Setelah mereka bertiga terdiam selama beberapa saat, tiba-tiba saja lalu teringat akan sesuatu, dan langsung berlari masuk kedalam rumah, papanya dan bik Ira pun ikut mengikuti dari belakang.

Om Lalu pun mulai memeriksa satu persatu kamar yang berada di dalam rumah tersebut.

Saat ia membuka satu pintu yang tersisa om lalu begitu terkejut melihat keadaan kamar itu, karena begitu berantakan,ia juga melihat seorang gadis yang sedang bersandar di tembok dengan baju yang lusuh, jilbabnya yang terlihat sedikit robek, gadis tersebut mengunakan cadar tapi tatapannya yang begitu pilu.

Dan di atas kasur terbaring putranya yang masih terlelap dalam tidurnya.

Bik Ira dan kakek pun langsung menuju ke arah lalu mereka juga begitu terkejut melihat, apa yang mereka lihat sekarang.

Bik Ira pun buru-buru berlari kearah Azga, dan langsung membawa Azga kedalam pelukannya.

Awalnya Azga sepat histeris, tapi setelah melihat wajah orang yang sedang memeluknya, ia pun menjadi lebih tenang.

Sementara om lalu langsung berjalan kearah putranya, dan langsung mengambil air yang berada di meja samping tempat tidur,.

Air itu pun langsung di siramkan ke wajah kenzu Yang masih tertidur dengan begitu pulas.

" Aggghhhh.." dengan gerakan memegang kepalanya, kenzu pun mulai bangun dari tidurnya, tangannya pun mengang kepalnya yang terasa begitu sakit'.

Ia melihat sekeliling, kenapa semua orang menatapnya dengan begitu aneh, ia pun merasa semakin bingung kenapa papahnya, menyiramkan air padanya.

"Pakai pakaian kamu!! abis itu temui papah di ruang tamu.,bik Ira bawa Azga ke ruang tamu juga"

Kenzu pun merasa heran kenapa ia tak mengunakan apa pun , saat Azga lewat di hadapannya ia pun semakin di buat bingung,setelah selesai memasang pakaiannya kenzu pun langsung berjalan kearah ruang tamu.

" Duduk!" dengan ekspresi wajah yang begitu datar .

Kenzu pun langsung duduk di hadapan sang papah.

" Kamu tau kan kesalahan kamu apa ?

" Enggak "

Tanpa berkata apapun om lalu langsung memukul wajah kenzu, om lalu begitu emosi melihat wajah kenzu.

Kenzu pun memegang ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar.

" Kenapa!!? Papah mukulin kenzu, Papah benci kenzu juga kayak mamah" Dengan intonasi suara yang begitu tinggi.

" Kamu !! "

Kakek yang melihat itu pun langsung memeluk tubuh sang putra agar tidak memukul cucunya lagi

" Kenzu sini duduk"

Kenzu pun kembali duduk di atas sopa.

" Azga kamu juga sini duduk"

Azga pun duduk di samping kenzu dengan jarak yang begitu jauh, tubuhnya pun masih bergetar.

" Kenzu" kenzu pun langsung melihat kearah kakeknya.

" Tolong kamu jelasin apa yang udah kamu lakuin sama Azga"

Kenzu pun sedikit merasa heran kenapa kakeknya tiba-tiba bertanya seperti itu.

" Kenzu" dengan gerakan menunjuk dirinya sendiri,kake pun memberi anggukan sebagai pertanda ia.

Kenzu pun mulai mengingat dari awal ia sampai di bandara Soekarno-Hatta, lalu mencari sebuah kelub malam, ia pun berusaha untuk mengingat semuanya,.

KENZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang