-²⁶

22 0 0
                                    

Saat,kenzu dan Azga sudah berada di luar kamar, yang mereka lihat hanya lah pecahan pas bunga yang tergeletak di atas lantai, wajah kenzu, dan Azga yang terlihat panik tadi kini sudah berubah menjadi tenang.

" Kirain ada orang" tangan kenzu pun kembali menarik tangan Azga, untuk masuk lagi kedalam kamar.

Sementara Azga yang tangannya di tarik  pun hanya diam mematung, dengan tatapan mata yang kosong, menatap kearah pecahan pas bunga yang berada di atas lantai.

" Kok pasnya bisa jatuh ya, di rumah inikan enggak ada kucing, atau hewan peliharaan yang lainnya"

Kenzu yang melihat itu pun, merasa bingung kenapa, tiba-tiba saja Azga menjadi melamun, entah apa yang sedang di pikirkan oleh istrinya.

" Udah, enggak usah terlalu di pikirin, mungkin tadi ada kucing yang jatuhin"

Azga pun menganggukkan kepalanya, dan ia pun kembali masuk kedalam kamar bersama kenzu.

Saat sudah kembali berada di dalam kamar, kenzu pun langsung merebahkan tubuhnya, dan tubuh Azga di atas tempat tidur, setelah itu ia menarik Azga kedalam pelukannya, ia juga kembali menghujami, kepala Azga yang terlapis oleh jilbabnya dengan kecupan.

Azga yang berada di dalam pelukan kenzu pun merasa nyaman, hatinya pun sudah mulai sedikit tenang, tapi entah kenapa tiba-tiba hatinya di Buat gelisah lagi.

" Aku pengen nanya soal, juy tapi takutnya ntar kenzu merah, apa lagi pertanyaan aku ini menyangkut tentang kapan kenzu angkat menjelaskan tentang hubunganku dengannya "

" Kenapa dime terus?" Kenzu pun sedikit melonggarkan pelukannya, lalu melihat kearah wajah Azga.

" Kenapa?" Azga pun hanya membalas pertanyaan kenzu dengan gelengan kepalanya, lalu ia pun memeluk suaminya dengan begitu erat.

Kenzu yang melihat itu pun menjadi heran, kenapa tiba-tiba saja Azga memeluknya dengan begitu erat.

" Ya sudah kamu istirahat, mungkin kamu kecapean "

Lain halnya dengan Juy, setelah mendengar semua perkataan kenzu dan Azga, ia pun langsung mengurung dirinya di dalam kamar, ia menyadarkan tubuhnya di pintu dengan butiran bening yang terus mengalir keluar dari kedua matanya, isakannya pun semakin keras.

" Kenapa kamu, tega nigalin aku Ken, ternyata ini panyebab kamu selalu mengabaikan cet, dan telpon dari aku " Juy pun kembali meluapkan kesedihannya dengan menangis lebih keras.

" Tapi aku enggak boleh, biarin wanita jahat itu ngerebut milik aku, karena sedari awal kenzu emang punya aku " Juy pun menghapus air matanya dengan kasar, ia berdiri dari duduknya lalu menarik napasnya dalam-dalam, setelah merasa keadaannya sudah sedikit membaik, Juy pun keluar dari kamarnya.

Dia sudah bertekad dengan bulat, bahwa ia akan kembali merebut hati kenzu, supaya ia kembali menjadi miliknya seutuhnya, Juy pun melangkah kan kakinya ke dapur, tapi di saat berada di depan pintu kamar kenzu, dan Azga, ia tidak sengaja berpapasan dengan kenzu.

" Ken"

Kenzu yang mendengar namanya di panggil pun langsung menoleh ke belakang.

" Iya"

" Aku boleh minta temenin jalan-jalan enggak, soalnya Aku enggak tau tempat-tempat yang bagus di Indonesia ini di mana"

" Emm, apa aku anterin aja ya, sekalian aku mau jelasin tentang semuanya ke Juy " Juy yang tak kunjung mendapatkan respon dari kenzu pun berjalan mendekat kearah kenzu, dan dengan tiba-tiba ia memberikan sebuah kecupan di salah satu pipi kenzu.

Kenzu yang mendapatkan perlakuan seperti dari Juy pun di buat terkejut dengan kedua matanya yang terbuka lebar.

" Astaghfirullah " ia pun sepontan langsung menjauh dari Juy.

KENZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang