_²⁸

24 1 0
                                        

Sementara kenzu, pun hanya bisa memperhatikan istrinya dari jauh melihat istrinya yang begitu lahap memakan bakso yang ia belikan tadi, terukir senyuman di wajahnya melihat Azga yang begitu terlihat bahagia mamakan semangkuk bakso yang ada di hadapannya.

" Maaf, aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu " setelah puas memperhatikan Azga, kenzu pun beranjak pergi meninggalkan taman belakang rumah.

Lain halnya dengan juy, yang sedang bersantai di ruang tamu sambil memakan semangkuk bakso, wajahnya terlihat begitu berseri-seri karena ia berfikir rencananya sudah berhasil.

" Gimana keadaan kamu sekarang? "

Juy yang mendengar suara kenzu pun langsung buru-buru menaruh mangkuk bakso yang ada di tangannya ke atas meja, dan langsung berpura-pura lemas.

" Badan aku lemes, dari tadi pengen makan bakso tapi tangan aku terlalu lemas, untuk di gerakin "

Dengan wajah cemasnya " apa kita perlu ke rumah sakit ? "

" Enggak usah Ken, aku mungkin cuma perlu istirahat "

Kenzu pun mengambil mangkuk bakso yang berada di atas meja, lalu ia duduk di dekatnya juy, " aku suapin ya "

Juy pun menatap wajah kenzu, dengan penuh cinta lalu terukir sebuah senyuman di wajahnya, senyuman bahagia karena ia merasa rencananya untuk kembali mendapatkan kenzu berhasil.

" Makasih ya, Kamu udah mau ngerawat aku " juy pun berhabur kedalam pelukan kenzu.
Kenzu, yang di perlakukan seperti itu pun hanya bisa terdiam menerima pelukan dari juy.

Sementara dari kejauhan terlihat Azga, yang sudah menyaksikan itu semua sedari tadi,   hatinya pun di buat kembali terluka dengan butiran bening yang terus saja menetes dari pelupuk matanya, dengan tangannya yang mencengkram ujung gamis yang ia pakai dengan begitu kuat,agar ngilu yang ia rasakan di hatinya bisa sedikit mereda, tapi itu semua tidak bisa menghilangkan rasa sakit yang hatinya rasakan saat ini, ia pun berusaha untuk bisa tetep berdiri tegak, tapi lagi-lagi semua itu gagal tubuhnya pun luruh jatuh ke atas lantai, dengan air matanya yang semakin deras tiba-tiba kembali terdengar suara azan yang berkumandang, menyadarkan dirinya kembali dirinya dari semua rasa sakit yang sedang ia rasakan kali. Azga pun beranjak pergi, untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba.

Sementara kenzu, sama sekali tidak menyadari sama sekali kehadiran Azga ia masih saja terus menyuapi juy, senyuman di wajahnya juy, pun tidak memudar sedari tadi.

Dan s kini Azga, sudah berada di kamarnya ia baru saja keluar dari kamar mandi, mukanya pun terlihat basah, karena baru saja selesai mengambil air huduk. Ia pun mengelar sajadahnya di samping tempat tidurnya, dan mulia memakai mukna -nya, sebelum mulai sholat ia menarik nafasnya, untuk menghilangkan sesak di dadanya.

Kembali lagi ke kenzu dan juy, karena bakso yang berada di mangkuk di tangannya sudah habsi, kenzu pun beranjak pergi meninggalkan juy, setelah selesai meletakkan mangkuk itu di dapur, kenzu pun berjalan ke arah kamarnya, saat ia ingin masuk, pintu kamarnya, sedikit terbuka memperlihatkan Azga yang sedang terisak dengan begitu pilu di atas sajadahnya, dengan kedua tangannya menadah ke atas.

Azga pun tidak menyadari kehadiran kenzu, ia terus saja mencurahkan semua isi hatinya, kepada sang pencipta.

" Wahi Allahku, ku titipkan segala sesuatu yang ku cinta, termasuk dia yang ku inginkan., aku terjebak oleh perasaan ku sendiri sedangkan dan aku sedang berada di  dalam situasi yang aku pun bingung harus berbuat apa.

Allahku , aku telah meyakinkan diri ini untuk bisa mengerti dan menjadikan semuanya baik-baik saja namun aku tetap kalah juga, pikiran dan perasaan ini begitu menyakitkan seolah memaksakan untuk terus dekat dengannya, sementara aku, tidak mengetahui apa yang ada di dalam hatiku dan pikiran ku.

Wahai Allahku kuatkan hati ini dalam menerima, coba'an dan rasa sakit yang sedang hambamu ini hadapi dan rasakan saat ini " dengan air matanya yang terus saja menetes ke atas sejadahnya, setiap do'a dan curahan hatinya.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menjulur di depan wajahnya, menampung air matanya yang terjatuh, Azga pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan ia melihat orang yang kini membuat hatinya sehancur ini.

" Air mata ini, terlalu mahal untuk jatuh " sambil menatap kedua bola mata Azga dengan begitu dalamnya.

Azga  yang mendapat  tatapan yang begitu dalam dari kenzu pun di buat hanyut oleh tatapan penuh cinta yang di berikan kenzu padanya setelah beberapa saat ia pun tersadar dari hanyut dirinya oleh tatapan kenzu, sadar bawah ia tidak boleh lagi lebih memupuk cintanya pada kenzu pun buru-buru memutuskan kontak  matanya kepada kenzu,ia buru-buru menghapus air mata yang ada di wajahnya, lalu berdiri untuk merapikan sajadahnya.

Kenzu yang melihat kelakukan Azga pun, semakin merasa heran kenapa sikap istrinya seperti menjauhinya, saat Azga, sudah akan beranjak pergi kenzu, pun buru-buru menarik pergelangan tangannya Azga.

" Kamu kenapa ? "

Azga pun hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia, pun melepaskan genggaman tangan kenzu pada pergelangan tangannya.

" Ken!! " Terdengar suara juy, yang memanggil nama kenzu dari arah luar kamar.

" Azga kamu kenapa? Tolong kasih tau aku! " Ia menggenggam kedua tangan Azga dengan begitu erat,.

" Ken tolongaku kepalaku sakit "

Kenzu yang mendengar lagi teriakan juy, pun melepaskan genggaman tangannya pada Azwa, sebelum keluar kamar ia sepat berteriak frustasi, dan memukul tembok yang ada dekat kusen pintu.

" Tunggu aku ,  " dengan tatapan menenangkan yang ia berikan kepada Azga, lalu kenzu pun pergi meninggalkan Azga,

Azga yang masih terdiam mematung melihat punggung kenzu yang semakin menjauh, sakit yang ia rasakan di hatinya yang awal sudah mereda tadi, kini kembali terasa seperti berdenyut-denyut dan sakit, air matanya pun kembali menetes dengan deras.

Sementara kenzu saat ini pun sedang panik, karena saat ia keluar dari kamar ia sudah melihat tubuh juy , yang tergeletak tak sadarkan diri tidak jauh dari pintu kamarnya, dan kini ia sedang buru-buru ia pun mengendong tubuh juy, dengan langkah terburu-buru ia pun memasukkan tubuh juy kedalam mobil.

Lahin halnya dengan juy, yang sebenarnya di balik ke pura-pura- nya  sebenarnya ia begitu bahagia karena kembali rencananya, untuk menjauhkan kenzu, dari zirga berhasil, saat kenzu pergi setelah menyuapinya tadi, ternyata ia diam-diam membuntuti kenzu dari belakang, dan saat ia melihat kenzu masuk kedalam kamarnya dan Azga ia awalnya mengira bahwa di dalam kamar itu tidak ada Azga, tapi saat ia sedikit mengintip dari celah punggung kenzu baru ia melihat bahwa ada Azga di dalam juy pun kembali di buat emosi, Dan kedua tangannya yang terkepal begitu erat, dan pada akhirnya ia pun pura-pura memanggil nama kenzu, sambil berkata bahwa kepalanya sakit.

Pada awalnya ia mengira rencananya gagal karena tidak kunjung melihat kenzu keluar, dan pada saat ia sudah akan melakukan rencana lainnya tiba-tiba saja ia melihat kenzu keluar kamar,ia pun. Dengan buru-buru menjatuhkan tubuhnya ke atas lantai dan berpura-pura pingsan.

" Pak tolong cepat ke rumah sakit ya"

Pak sopir yang sedang bersantai pun di buat terkejut, ia pun buru-buru membukakan pintu mobil. Dan membantu majikannya untuk memasukkan tubuh juy, secara perlahan ke dalam mobil.

Kenzu pun ikut masuk kedalam mobil, dan ia pun langsung menaruh kepala juy, di atas pangkuannya.

Sementara Azga pun sedang mengintip dari balik jendela, ia sudah berhenti mengais tapi kedua Matanya terlihat begitu sebam karena terlalu banyak mengais, dan tiba-tiba pandangan matanya mengelap dan ia merasakan perutnya begitu sakit, tubuhnya pun luruh kelantai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang