-¹¹

37 3 0
                                    

Setelah kejadian tadi di taman belakang kini, Azga berada di kamar yang ia tempati Dulu dengan tubuh yang di sandarkan ke pintu kamar tersebut.

Ia terlihat begitu memilukan,bahkan cadar yang ia pakai sudah basah dengan air mata yang terus saja keluar dari pelupuk matanya, ia hanya seorang anak yatim piyatu yang tak tau siapa kedua orangtuanya, sejak kecil tingal di pantai asuhan, hanya ibu pantai yang bisa menerima dan menyayangi dirinya dengan setulus hati.

Sementara kenzu, masih duduk di bangku taman belakang dengan tatapan yang begitu kosong.

" Mah ,Kenzu kangen sama mamah, tapi kenzu juga benci! sama mamah "

Kenzu berpikir kenapa ujian di hidupnya semakin menyakitkan, sampai ia harus mengalami semua ini.

Untuk sedikit menghilangkan beban pikirannya, kenzu pun kembali ke kamar untuk mengambil kembali henponya, ia pun mulai menghidupkan henponya kabali, saat henpon tersebut sudah aktif kembali, begitu banyak notif dari wa nya, saat ia mulai membuka aplikasi wa Nya begitu banyak cet yang bermunculan terutama dari sang kekasih hati, Juy.

Juy>³

"KENZU!"

"Kenapa kamu tiba-tiba menghilang tanpa kabar sedikit pun"

"Kenapa kamu hadir, kalok hanya buat nyakitin aku kayak gini"

" Kamu sama sekali enggak mikirin perasaan aku , yang tiap hari khawatir tentang kondisi kamu! kamu sekarang di mana!"

"Setidaknya kamu kasih tau aku! Kondisi kamu!"

"Biar di sini aku enggak kayak orang bodoh! Yang nyariin kamu kesana sini "
  Dan masih banyak lagi cet dari Juy, tanpa niat sedikit pun untuk, membalas cet dari Juy kenzu pun langsung mematikan henponya kembali, ia hanya ingin ketenangan kenapa begitu sulit untuk mendapatkan itu , ia juga masih takut untuk menghadapi Juy.

Lain halnya dengan Azga yang masih bersandar di pintu, dengan air mata yang terus mengalir, tiba-tiba dari arah luar pintu terdengar sebuah ketukan di iringi suara panggilan.

" Non Azga..." Azga pun dengan cepat menghapus air matanya, dan dengan perlahan membuka pintu kamarnya.

" Non di panggil sama Kakek" Azga pun mulai bertanya kenapa kakek memanggilnya, ia pun mulai mengerakkan tangannya.

" Kenapa kakek mangil aku" tidak usah heran bik Ira sudah begitu paham akan bahas isyarat.

" Enggak tau non, ya sudah kalok begitu saya juga mau mangil den kenzu dulu" Azga pun mengangguk, dan ikut berjalan mengikuti bik Ira, tapi arah yang mereka tuju berbeda.

Kenzu yang sedang tidur terlentang di atas kasur pun , tiba-tiba ia merasa terganggu dengan suara ketukan di pintun kamarnya, karena begitu malas beranjak dari posisinya kenzu pun langsung mempersilahkan untuk masuk.

" Iya,masuk aja" bik Ira pun membuka kenop pintu dan langsung masuk kedalam kamar kenzu.

" Den "

"Hemmm"

" Den kenzu di panggil sama Kakek"tanpa mengucapkan sepatah kata pun kenzu lasung beranjak dari posisi tidur terlentangnya, dan ia pun mulai mencari di mana keberadaan kakeknya.

Saat melewati sebuah ruangan baca yang terlihat begitu besar, kenzu sedikit mengintip dari celah pintu yang terbuka, dan ia melihat kakeknya, sedang duduk bersama Azga, tanpa permisi Kenzu pun langsung masuk kedalam ruangan tersebut.

KENZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang