-²⁷

35 1 0
                                    

Kini kenzu pun sedang berada di dalam ruangan dokter Anton, dengan perasaan yang was-was Dan dengan perasaan canggungnya  ia duduk di hadapan dokter Anton.

" pacarnya Mbak Juy?" Dengan canggung kenzu pun menganggukkan kepalanya.

" ada hal yang sangat penting, yang harus saya sampaikan pada mas "

" kalok boleh tau apa ya, Dok?" Dengan ekspresi wajahnya yang begitu cemas.

" setelah melakukan beberapa pemeriksaan tadi, " dokter Anton pun tidak langsung menjawab ia terdiam sejenak.

" boleh di lanjutkan?"

Dengan ekspresi wajah yang di buat-buat seolah sedih" Mbak Juy mengalami kangker otak, yang sudah memasuki stadium lanjut"

Kenzu yang mendengar itu pun langsung terdiam, dan dengan tatapan mata yang terlihat begitu kosong, rencana untuk memberi tahu Juy tentang semuanya pun harus ia urungkan.

" apa masih bisa di sembuhkan Dok?"

" saya akan berusaha, untuk mengobatinya, untuk saat ini jangan membuat mbak Juy terlalu banyak pikiran, karena itu sangat berpengaruh untuk kesehatannya"

Setelah mengambil resep obat yang di berikan oleh dokter tadi kenzu, pun kini sedang berjalan di koridor rumah sakit' untuk mengambil resep obatnya, dengan tatapan yang begitu kosong.

Sementara Juy kini sedang berada di dalam ruang UGD pun terlihat begitu senang, apa lagi saat tadi ia melihat ekspresi muka kenzu dari video yang di kirimkan oleh dokter Anton, tadi.

" kita akan, bersatu lagi Ken" dengan senyuman yang begitu lebar.

Setelah mengambil resep obat tadi, kini kenzu pun duduk termenung di bangku yang berada di halaman rumah sakit, suara dering ponselnya pun membuat ia tersadar dari lamunannya. saat ia melihat layar ponselnya tertera nama juy.

" Halo"

" iya"

" kamu di mana Ken?"

" aku di luar"

" kata dokter aku udah boleh pulang"

" ya udah kamu tunggu aku di sana"

Dengan heleayan napas yang begitu panjang, kenzu, pun berdiri, lalu ia masuk kedalam rumah sakit untuk menjemput Juy.

Dengan ektingnay ,saat Juy mendengar suara pintu ruangannya yang di buka pun langsung berpura-pura menangis dengan tersedu-sedu, kenzu yang melihat itu pun langsung panik, dengan sepontan ia langsung saja membawa Juy kedalam pelukannya, dan tangannya di gunakan untuk mengusap-usap punggung Juy agar tenang.

" kamu kenapa?"

Dengan suara yang tersedu-sedu " aku cuma gadis lemah, penyakitan lagi"

" utss udah kamu enggak boleh ngomong kayak gitu"

" Kamu janji Kan enggak akan nigalin aku" kenzu pun langsung terdiam, omongan dokter Anton tadi pun kembali terputar di kepalanya.

" iya" dengan begitu berat hati ia pun harus mengiyakan pertanyaan dari Juy.

Di dalam pelukan kenzu Juy pun tersenyum dengan begitu puas karena rencana yang ia susun berjalan dengan begitu lancar.

Kini kenzu dan Juy pun sedang dalam perjalanan pulang, di dalam mobil kenzu hanya pokus pada jalanan di depan, sementara Juy bergelayut begitu manja di lengannya.

Sementara di rumah,  Azga  khawatir dengan kenzu, karena dari ia bangun tidur ia sama sekali tidak menemukannya di rumah, ia juga sudah bertanya kepada bik Ira, tapi bik Ira, pun tidak tau kemana kenzu pergi.

KENZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang