Bab 2

405 52 4
                                    



Happy reading

Dua minggu kemudian......

Viona sudah mulai aktif masuk kekantor. Kini viona baru saja selesai mempercantik dirinya di depan kaca rias dikamar nya.

"sayang kamu yakin mau masuk kantor lagi" tanya kevin.

"aku gak betah santai-santai dirumah sayang, lagi pula kalau aku gak masuk kantor nanti siapa yang ngurus perusahaan" viona menatap kevin sembari merapikan dasi kevin.

"kenapa kamu gak minta bantuan nayla, dari pada dia kerja sebagai karyawan resto"

Viona menghela nafas nya. Dari lubuk hati nya ia ingin sekali nayla kerja di perusahaan yang ia pimpim, namun apa-lah daya viona tidak berahi menentang perintah sang mamah yang melarang nayla bekerja di kantor nya.

"pasti nya kamu masih ingat apa yang pernah aku katakan sama kamu? Aku gak berani menentang mamah"

Akhirnya kevin dan viona turun kebawah menuju ruang makan, karna sudah di tunggu yang lain nya.

"pagi semua nya" ucap kevin dan viona bersamaan.

"pagi sayang nya mamah,papah. Ayok duduk kita sarapan bareng" balas miranda.

"vio kamu sudah mulai" ucapan nabil terpotong.

"iyah pah, vio udah mulai masuk kantor lagi"

"apa gak nunggu kamu sehat betul vi," sahut miranda.

Viona tersenyum. "gapp mah, vio udah sehatan kok"

Selesai sarapan viona dan kevin pun bergegas menuju kantor dengan mobil masing-masing.




****************



"sayang sore nanti maaf yah aku gak bisa jemput, soal nya aku sama ibu mau kebandung ada acara keluarga" ucap bagas.

"iyah gapp, kamu hati-hati dijalan yah" balas nayla.

Setelah bagas pergi. Nayla pun segera masuk kedalam resto tempat ia bekerja.


Dilain tempat.......

Miranda sedang sibuk menata baju milik nya dan nabil yang akan ia bawa dan memasukan nya kedalam koper.

"queen udah beres semua?" tanya nabil menghampiri miranda.

"bentar lagi beres kok, sayang kita ambil penerbangan pagi atau siang?" tanya miranda.

"kata dante pagi queen"

Miranda mengangguk. "Sebenarnya aku masih pengen lebih lama disini menemani viona, tapi viona malah udah aktif dengan pekerjaan nya."

"kalau menurut aku ada bagus nya viona aktif dengan pekerjaan nya lagi dan menyibukan diri queen. Jadi dia gak larut dalam kesedihan nya itu? Tapi aku mulai khawatir dengan rumah tangga mereka"

Miranda menuntun nabil berjalan menuju sofa lalu duduk sembari melanjutkan obrolan mereka.

"apa yang membuatmu mulai khawatir"

Nabil menatap miranda. "kamu pastinya tahu queen, viona tidak bisa mengandung lagi. Sudah tidak ada harapan untuk mereka mempunyai keturunan, kamu tentu ingat surat wasiat yang di berikan opah untuk kevin, dia harus mempunyai anak"

"lalu kita harus bagai mana?" balas miranda sembari memijit keningnya.

Kedua nya mulai sama-sama termenung berfikir untuk mencari solusi yang terbaik untuk anak dan menantu nya itu.

JODOH PILIHAN-2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang