PROLOG

615 69 11
                                    

Aku berlari secepat mungkin menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang UDG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berlari secepat mungkin menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang UDG. Sampai nya aku di depan pintu ruang UDG, aku mengatur nafasku hingga kembali teratur,jantungku bedetak kencang hatiku sangat khawatir dengan keadaan Viona di dalam sana.

Aku melangkahkan kaki-ku menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD dengan wajah yang cukup serius.

"dok gimana keadaan istri saya"

Kevin bertanya pada dokter tentang keadaan istrinya.

"jadi bapak ini suami dari pasien yang bernama viona wijaya" dokter sembari melepas masker.

"betul dok!"

"baik-lah mari ikut saya keruangan saya,karna ada hal penting yang harus saya katakan pada anda" ucapnya dokter.

Kevin berjalan mengikuti dokter keruang nya, sampai nya di ruangan dokter mempersilahkan kevin untuk duduk.

"silahkan duduk.."

"terima kasih dok!" kevin duduk berhadapan dengan dokter.

''Begini pak,sebelum nya saya minta maaf sekali dan saya sudah berusaha
sebaik mungkin untuk menyelamatan kedua nya,namun tuhan berkehendak lain"

Mata kevin mulai berkaca dadanya terasa sesak mendengar ucapan dokter, kevin pun bertanya apa dari maksud kata-kata dokter itu.

Kevin minta penjelasan apa maksud dari yang yang dokter katakan.

"maksud dokter" ucap kevin lemas.

"janin yang sedang istri anda kandung tidak bisa kami selamatkan pak,dikarna-kan istri anda ibu viona mengalami keguguran yang sangat serius dan ada satu masalah lagi"

"ii..istri saya keguguran dok?" dada kevin terasa sesak dan meneteskan air matanya. "lalu apa masalah satu nya lagi apa dok"

Dokter menghela nafas panjang.

"Kami harus melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim ibu viona pak, karna kalau tidak ini sangat membahayakan keselamatan hidup ibu viona pak."

Kevin mengusap wajah nya kasar, ia mulai frustasi dengan menghadapi kenyataan yang ia alami yaitu harus kehilangan calon anak pertamanya selain itu rahim istri nya harus diangkat.

"bagai mana pak kevin,tindakan ini harus segera di lakukan sebelum terlambat" ucap dokter bertanya pada kevin.

Dengan berat hati kevin menganggukan kepala nya,menyetujui tindakan operasi pengangkatan rahim istri nya.

Tentu saja kevin faham setelah operasi mengangkatan rahim sudah pasti istri nya itu tidak dapat hamil.

"baik,,lakukan yang terbaik untuk istri saya dok, saya menyetujui tindakan operasi pengangkatan rahim istri saya"

"baik pak kalau begitu bapak bisa selesaikan persyaratan sesuai prosedur dirumah sakit ini,nanti suster akan mengurus surat yang harus bapak tanda tangani"

JODOH PILIHAN-2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang