3.4

9K 731 39
                                    

.
.
.
.

Typo....
.
.
.
.
.

Kok makin sepi sii ?

ceritanya ngebosanin yaa ??





Mark mengetuk pintuk kamar Haechan, setelah menunggu cukup lama akhirnya Da Hee mengalah untuk membiarkan Mark pergi meninggalkan dirinya di ruang tv.

Bukan tanpa alasan Da Hee melakukan hal seperti itu, Ia hanya ingin Mark dan Haechan menjaga jarak. untuk menyakinkan hatinya jika kedua anaknya ini memang tidak memiliki hubungan spesial. Tapi ntah kenapa rasa curiga selalu menghatui pikiran nya. apalagi ketika Mark yang sejak tadi merasa tidak nyaman saat ditinggakan oleh Haechan kekamarnya. Maka dari itu Da Hee membiarkan Mark pergi kekamarnya.

Haechan membukakan pintu kamarnya dan mendapati Mark yang sedang berdiri menatap kearahnya.

"Kenapa ?" tanya Haechan saat mendapati Mark  yang tak henti-hentinya memandang dirinya.

Mark mengabaikan pertanyaan dari Haechan, lalu kemudian ia memasuki kamar Haechan dan menduduki tubunya di pinggir kasur Haechan.

Haechan menghelakan nafasnya saat Mark mengabaikannya, Dan ia pun menutup kembali pintu kamarnya dan tak lupa juga ia kunci.

Haechan mendekat kearah Mark dan berdiri didepannya.

"Kau kenapa, Hyung ?" tanya Haechan lagi.

Mark mendongakkan kepalanya menatap wajah Haechan, lalu kemudian ia meraih pinggang ramping Haechan dan menariknya agar duduk di pangkuannya.

"Hyung, kau kenapa si ?" tanyanya lagi "Jangan membuat ku takut" lanjutnya.

Mark menyandarkan dagunya di pundak Haechan dan memeluk tubuh Haechan dengan erat.

"Kau kenapa meninggalkan ku bersama mama di bawah ?" tanya Mark sambil mencium aroma tubuh Haechan.

Haechan diam, Ia tak mungkin mengatakan kepada Mark bahwa dirinya merasa tidak nyaman dengan sikap sang mama beberapa hari ini.

"Aku hanya lelah" Bohong Haechan.

Mark kembali menatap wajah Haechan "Benarkah ?" selidik Mark

"Hmm" balas Haechan tersenyum sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Mark.

Mark mengeratkan pelukannya di pinggang Haechan, sehingga tidak ada jarak sedikitpun diantara mereka.

Mark mengecup bibir mungil Haechan dan memberikannya sedikit lumatan, tak lupa juga ia menghisap setiap bagian bibir Haechan.

Setelah cukup lama dengan aktivitasnya, Mark melepaskan tautan bibir mereka dan mengusap bibir Haechan dengan ibu jarinya.

"Jika ada sesuatu yang Menganggu pikiran mu, katakan padaku" ucap Mark yang menyadari jika Haechan menyimpan sesuatu hal yang tak ia ketahui. Namun Mark saat ini tak ingin memaksa Haechan untuk menceritakannya kepada dirinya.

Haechan menganggukkan kepalanya, lalu menyandarkan kepalanya didada mark dan memeluknya dengan sangat erat.

Mark tersenyum dan ia pun membalas pelukan dari Haechan tak kalah eratnya.
.
.
.
.

One Night Stand (Markhyuck) || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang