5.3

9.3K 694 85
                                    

.
.
.
.

Typo...
.
.
.
.

Malam pun datang, Haechan terbangun dari tidurnya saat merasakan sebuah tangan memeluk erat perutnya, Ia membalikan tubuhnya dan mendapati Mark yang sedang tertidur pulas.

Dapat Haechan lihat wajah lelaki yang saat ini tengah tertidur pulas itu Terlihat sangat sembab dan lelah. Haechan tatap wajah Mark sangat dalam dan tanpa sadar jari telunjuknya mengelus lembut seluruh wajah milik Mark, mulai dari alis, bulu mata yang panjang, turun ke hidung yang mancung hingga berakhir dibagian bibir Mark.

Mark merasakan sentuhan lembut diwajahnya, Ia membuka matanya secara perlahan lalu tersenyum saat mendapati wajah Haechan yang ada didepannya saat ini.

"Kenapa bangun ? " tanya Mark dengan suara serak saat melirik kearah jam dinding yang menunjukan pukul 23:40.

Haechan menggelengkan kepalanya lalu tangannya beralih mengusap lembut rahang milik Mark.

Mark mengapai tangan milik Haechan yang masih berada dirahangnya, Lalu ia usap tangan Haechan dengan lembut bersamaan usapan dari Haechan dibagian rahangnya.

"Kau ingin sesuatu ?" tanya Mark lembut.

Haechan kembali menggelengkan kepalanya "Hyung.. Apa kau mempercayai ku ?" tanya Haechan memulai obrolan dan menatap wajah Mark.

Mark mengecup singkat kening Haechan lalu menganggukkan kepalanya "Apapun, yang kau katakan. Mulai saat ini aku mempercayaimu selama kau berada disamping ku" jawab Mark lembut dengan ketegasan.

"Apa kau percaya, jika Mama memintaku untuk pergi meninggalkan mu ?" tanya Haechan ragu.

"Mama sudah mengatakan semuanya dengan jujur dan dia menyesal atas semua sikapnya kepada mu" balas Mark sambil mengusap punggung Haechan.

"Menyesal ?" batinya "Bahkan, dia pernah menamparku. Aku masih mengingat jelas hal itu. Hanya saja aku ingin melihat kejujurannya kepada mu, tapi ternyata ia menutupi semuanya" lanjutnya lagi.

Mark menautkan kedua alisnya saat mendapati keterdiaman dari Haechan "Kenapa ?" tanya Mark binggung.

Haechan hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya "Saat ini aku ingin egois, karna dia aku kehilangan calon anak ku".

"Haechan" panggil Mark saat mendapati kembali keterdiaman Haechan.

Haechan mendongakkan kepalanya menatap kearah Mark "Hmm".

"Berjanjilah untuk selalu bersama ku" pinta Mark "Jangan pernah menuruti, apa yang orang pinta untuk pergi dari hidup ku. Kita yang menjalani hubungan ini dan hanya kita yang bisa merasakan kebahagiaan saat bersama" lanjut Mark.

"Hmm, aku janji" balas Haechan "Aku ingin hidup bersama mu aku tak mau kehilanganmu setelah apa yang terjadi kepada_" ucapanya terhenti saat mengingat calon anaknya yang sudah tidak ada "dan aku ingin egois untuk melawan orang tua mu Hyung, maafkan aku" Lanjutnya dalam hati

"Tak apa, jangan diingatkan lagi" tenang Mark saat melihat perubahan raut wajah Haechan, Ia pun meraih tubuh Haechan agar masuk kedalam pelukannya.

One Night Stand (Markhyuck) || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang