3.5

9.4K 743 132
                                    

.
.
.
.

Typo....
.
.
.
.
.

Da Hee terbangun dari tidurnya dan menatapi seluruh sudut kamar untuk mencari sosok anaknya, Mark yang tadinya tidur di kamar yang sama bersamanya namun saat ini sosok tersebut tidak terlihat.

Da Hee bangkit dari tempat tidur dan meraih gelas kosong yang berada di meja samping kasur Mark. Lalu kemudian ia keluar dari kamar Mark menuju dapur.

Namun saat ia melangkahkan kaki menuju dapur, ia dikejutkan dengan kedua anak nya yang sedang bercumbu mesra.

Gelas yang tadinya ia genggam tanpa sengaja terjatuh kelantai, sehingga mengalihkan perhatian kedua anaknya kepada dirinya. Da Hee menatap kearah  mereka dengan tatapan marah dan juga kecewa, Selama ini ia selalu membuang fikiran negatif tentang hubungan kedua anaknya ini. Selalu berusaha untuk melupakan isi pesan yang pernah ia terima. Tapi malam ini, tuhan seakan-akan menunjukkan kepada dirinya bahwa semua yang ia fikirkan adalah sebuah kenyataan yang harus ia terima.
.
.
.
.

Dan disinilah mereka bertiga duduk di sofa ruang tamu, jam dinding menunjukan pukul 00:30 dini hari. Mark dan Haechan duduk berdampingan dengan kedua tangan yang saling bertautan seakan-akan menguatkan satu sama lain.

"Jelaskan ?" satu kata yang keluar dari mulut Da Hee, menatap kearah Mark dan juga Haechan dengan mata yang sudah memerah. 

Mark melirik kearah Haechan yang juga menatap kearah nya dan memberinya sedikit usapan lembut pada punggung tangannya Haechan.

"Maafkan aku, ma" ucap Mark

"Mama butuh penjelasan Mark, bukan maaf mu" balas Da Hee

Mark melirik kearah Haechan yang sedang menunduk lalu kemudian ia menatap kearah Da Hee "Haechan, Dia adalah orang yang selama ini aku cari. Orang yang telah mencuri hati ku sejak 4 tahun yang lalu, Orang yang membuat aku jatuh cinta dan tak bisa berpaling akan pesonanya" ucap Mark lantang, lalu  kembali melirik kearah Haechan  yang sedang menundukkan kepalanya.

"Mark, kau tau ?"

"Aku tahu ma" potong Mark sebelum Da Hee melanjutkan ucapannya "Aku tahu, dan sangat tahu. Tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaan jika dekat dengannya" ucap Mark lagi.

"Haechan adik mu" ucap Da Hee dengan tegas, walau suaranya bergetar menahan tangisnya.

"Dia bukan adik kandung ku, dan aku mencintainya"

"Berapa lama ?" Tanya Da Hee

"maaf kan aku, ma" sela Haechan membuka suara.

"Dia Hyung mu, nak" ucap Da Hee menatap sendu kearah Haechan "Tak seharusnya kalian menjalin hubungan ini" lanjut Da Hee..

Haechan menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Da Hee "Aku benar-benar minta maaf ma" ucap Haechan lagi.

"Ini bukan salah Haechan, ma" sela Mark "Dia selalu menolak ku, tapi aku selalu mengejarnya dan menyakinkan hatinya sehingga ia menerima cintaku" ucap Mark membelah Haechan.

"Kau mencintai nya, nak ?" tanya Da Hee menatap Mark "Apa kalian saling mencintai ?" tanya Da Hee lagi dengan air mata yang mulai menetes membasahi pipinya.

One Night Stand (Markhyuck) || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang