27

3.3K 293 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Taeyong berdiri kaku di depan gerbang mansion keluarga Jung, matanya menatap tulisan tebal di depan gerbang. Rumah jaehyun di jual, rumah nya kosong

Perlahan tangan taeyong merambat ke perut datarnya. Satu persatu air mata lolos mengalir di pipinya

"J-jaehyun..." Lirihnya pelan

Jaehyun bahkan tidak menghubunginya seminggu belakangan dan inilah yang terjadi. Jaehyun pergi meninggalkan taeyong bersama dengan bayi yang masih di kandung taeyong.

Taeyong terus berjalan dengan tatapan kosong. Pikirannya saat ini penuh dengan nama sang dominant

Apa jaehyun Sadat jika dia meninggalkan anaknya disini? Apa jaehyun tak tau akibat perbuatannya pada taeyong

Kakinya melangkah tanpa melihat ke sekelilingnya, hingga

Titttt

"Awasss...!!"

Seseorang menarik taeyong yang akan menyebrang tanpa melirik ke sekitarnya

Taeyong terhentak saat seseorang menariknya

"Apa kau buat?! Kenapa tidak melihat dulu!!" Teriak orang itu di depan wajah taeyong

"A-ahh.. maaf.."

"Huh.. untung saja tidak apa apa. Kau memikirkan apa sih? Kau ada masalah? Seharusnya jangan melukai dirimu itu pikiran yang buruk" ucap orang itu lagi

Taeyong hanya tersenyum kecil, "kau butuh teman cerita? Aku bisa mendengarkan mu" ucap nya

Orang itu mengulurkan tangannya "aku Ten" ucapnya

Taeyong dengan ragu membalas uluran tangan itu "t-taeyong"

Ten mengajak taeyong untuk duduk duduk di sekitaran sungai Han

"Jadi?" Ucap Ten memulai pembicaraan

Taeyong hanya diam. Dia ragu dengan orang yang baru dia temui ini

"Kau masih belum mau bercerita?"

Taeyong menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Baiklah aku tidak memaksa, tapi kau harus memperhatikan dirimu, aku kasihan dengan mu yang seperti tadi" ucapnya

"Kenapa? Kenapa kau peduli dengan hidup orang lain?"

"Entahlah, aku juga tak mengerti" ucapnya

"Aku hamil" ucap taeyong menunduk, Ten memperhatikan lelaki yang duduk di sampingnya

"Lelaki itu pergi tanpa mengatakan apa apa padaku" lanjutnya

Ten mengedipkan mata nya berkali kali kemudian mengelus bahu bergetar taeyong mencoba menenangkan taeyong yang terus menumpahkan kekesalannya pada Ten


.

Sedangkan di belahan dunia lain jaehyun sedang berjuang untuk hidupnya banyak selang terpasang, kondisinya semakin memburuk. Ini yang dia takutkan pada tubuhnya

Jantung yang cocok dengan jaehyun belum ditemukan, untuk sementara alat alat ini lah yang akan menyelamatkan jaehyun untuk bertahan hidup

Jaejoong tak pernah menyangka anaknya akan seperti ini. Dulu dokter mengatakan jaehyun sudah pulih dan sudah boleh melakukan kegiatan seperti remaja pada umumnya. Namun mereka salah. Penyakit jaehyun semakin memburuh di tubuhnya

Jaejoong memandang anaknya yang tengah berbaring sambil menutup mata "apa jaehyun bisa sembuh yeobo" ucapnya pada sang suami

Yunho mengelus bahu istrinya "pasti. Jaehyun pasti sembuh" ucapnya

"Aku takut jika jaehyun..."

"Jangan berandai andai sayang.."

"Aku hanya takut jaehyun bernasib sama dengan kristal yeobo"

"Tidak akan, jaehyun kuat. Anak kita kuat Jaejoong"

Jujur saja Yunho juga merasa takut sekarang, bagaimana jika jaehyun bernasib sama dengan sang kakak yang lebih dulu meninggalkan nya 14 tahun yang lalu karena memiliki penyakit yang sama



.



Semenjak kejadian taeyong hampir tertabrak, taeyong dan Ten menjadi lebih akrap. Ten selalu siap siaga jika taeyong mengidam. Untungnya taeyong tidak mengidam yang aneh aneh

"Kau akan melanjutkan kuliah dimana Ten?" Tanya nya pada Ten

"Tidak tau, aku belum memikirkan nya, kau sendiri bagaimana?"

"Aku rasa aku tidak kuliah, aku akan membesar anakku saja dan mencari pekerjaan" jawabnya

"Kenapa? Kan ada mommymu dan hyungmu"

Taeyong menggeleng "sampai sekarang kak kai masih tidak mau menerima ku"

Ten mengangguk "baiklah jika begitu aku akan dengan mu saja"

"Apa apaan? Kau harus melanjutkan sekolahmu"

"Untuk apa? Lagian kuliah itu tidak penting"

"Oho.. kau punya sikap yang buruk Ten"

"Memang" ucapnya mengambil keripik yang di pegang taeyong






.




Tit.........




Monitor jaehyun menandakan garus lurus. Jaejoong terdiam membeku menatapnya sementara Yunho langsung berlari keluar untuk mencari dokter dan perawat

"J-jae...." Jaejoong mendekat ke arah anaknya sesekali mengguncang tubuh anaknya

BRAKK

Dengan terburu buru dokter serta beberapa perawat mendekat ke jaehyun, Yunho langsung segera menarik istrinya


Jaejoong menatap anaknya yang sedang berjuang tanpa berkedip. jaehyun nya apa juga akan meninggalkannya, jangan sekarang tuhan









TBC





jaehyun aku mencintaimu - JAEYONG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang