.
.
.
.
.
.
.10.20
Pagi ini taeyong terlihat masih tertidur di kursi samping jaehyun. Mungkin karena kebanyakan menangis dia jadi mengantuk bahkan sampai jam segini belum juga bangun
Mark dari semalam sudah di bawa oleh Yunho dan Jaejoong untuk menginap di rumah mereka. Sekalian menghabiskan waktu bersama cucu kata merak
Tangan jaehyun bergerak, jari telunjuknya terlihat pergerakan kecil namun taeyong tak menyadarinya padahal gerakan tangan itu mengenai tangannya
Jaehyun berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Perlahan matanya terbuka pandangan yang pertama dia lihat adalah langit langit ruangan itu yang berwarna putih
Dia mencoba melihat seseorang yang ada di sampingnya. Betapa terkejutnya saat jaehyun melihat taeyong tertidur disana
Bibir jaehyun terangkat membentuk senyuman dengan tipis. Jaehyun berusaha mengangkat tangannya dia sangat ingin menyentuh submisive yang selama ini dia rindukan
Rambut taeyong sangat halus. Itu yang ada di pikiran sang dominant saat pertama kali menyentuh submisive nya
Ceklek
"Itu selu halmoni... Besok makeu mau pelgi kesana lagi..!!" Hebohnya saat masuk ke dalam ruangan jaehyun
"Iya besok kita ajak haraboji lagi ya" ucapnya mengelus rambut hitam cucunya
Jaejoong menoleh ke arah taeyong. Bibirnya tersenyum kecil melihat taeyong yang masih tertidur sedetik kemudian Jaejoong membeku melihat jaehyun sudah sadar
"J-jae..." Ucap Jaejoong dengan tergagu
'jangan berisik mom.. taeyong sedang tidur' ucapnya hanya dengan menggerakkan mulutnya tanpa mengeluarkan suara
Mata jaehyun bergulir menatap anak kecil yang di gandeng oleh ibunya. Itu pasti anaknya pikir jaehyun
"D-daddy..." Ucap Mark saat menatap jaehyun
Jaehyun tersenyum mengarahkan tangannya supaya Mark mendekat padanya
Mark melepas pegangan tangan Jaejoong kemudian berlari kecil ke arah jaehyun dengan bersusah payah menaiki brankar jaehyun dengan menggunakan kursi sampai kemudian Jaejoong membantu Mark naik
"Sudah di periksa dokter?" Tanya Jaejoong dengan nada khawatir
Jaehyun menggeleng, "akan eomma panggilkan" ucapnya kemudian keluar dari ruangan jaehyun
Jaehyun kembali menatap sang anak yang juga sedang menatapnya "Mark sudah umur berapa?" Tanya nya pada sang anak
Mark membentuk jarinya menjadi empat jari "empat taun" ucap Mark pada jaehyun
"Mark sudah besar ya.."
Mark mengangguk "makeu sudah masuk cekolah Daddy" ucapnya
"Benarkah?" Tanya jaehyun
Mark mengangguk "mommy menyuluh makeu cekolah supaya cepat besar"
"Daddy, Daddy tau tidak kemalen halaboji mengajak makeu jalan jalan, selu"
Mark terus menceritakan pengalamannya selama 2 hari di Jerman. Jaehyun hanya menyimak dengan senyumannya
"Eunghh.. Mark... Mark bicara dengan siapa?" Taeyong yang dari tadi tertidur akhirnya bangun karena terganggu dengan suara Mark
"Mommy..! Mommy!! Daddy sudah bangun..!" Ucapnya dengan semangat
Taeyong yang tadi baru membuka matanya sedikit, kini langsung melirik jaehyun yang sedang menatapnya
"Kau!!"
PLAKKK
Taeyong menampar pipi jaehyun dengan kuat. Mark sangat terkejut melihat ibunya yang menampar ayahnya
"T-tae..." ucapnya sembari memegang pipinya panas akibat tamparan taeyong yang tidak main main
Wajah taeyong memerah. Dia sangat ingin marah pada dominant itu
"Bodoh! Kau tau jaehyun. Kau sangat bodoh!!"
"Kau orang terbodoh yang pernah aku temui kau tau!!" Teriaknya. Tangan taeyong tak henti henti memukul lengan jaehyun. Jaehyun tak mengeluarkan suara dia hanya menerima pukulan cinta yang diberikan taeyong
"Kenapa meninggalkan ku hah! Kenapa tidak memberi tahuku jaehyun!!"
Pukkk
"AKHH..!!"
suara jaehyun menggeram sakit, tangan kirinya memegang dadanya yang tidak sengaja terkena pukulan taeyong
Taeyong yang melihat itu langsung panik "j-jae.. kenapa?! Jaehyun!!"
Mark pun sama paniknya. Mark mengelus tangan jaehyun yang memegang dadanya tanpa bersuara namun raut wajah anaknya terlihat sangat panik
"Jaehyun jawab aku!!" Taeyong semakin panik saat mendengar desisan jaehyun Yang semakin menjadi jadi. Tidak jangan lagi.
"S-sakit Tae..." Lirihnya
"Apanya?! Dadamu sakit?! Maaf! Maafkan aku jaehyun!!" Paniknya
Jaehyun mengangkat tangan taeyong meletakkan tangan itu tepat di depan dadanya
"Hatiku.. hatiku yang sakit Tae.."
Taeyong terdiam menatap wajah sang dominant, mulutnya melengkung ke bawah sedetik kemudian lelaki manis itu menangis
"Hiks... Hiks..." Kini jaehyun yang kembali panik karena membuat taeyong menangis.
Jaehyun mencoba mengangkat wajah taeyong yang menunduk. "Mark.. bagaimana?" Tanya nya pada sang anak
Mark menggeleng "tidak tau. Makeu tidak ikut ikutan Daddy" ucapnya mengangkat tangannya
Dengan susah payah jaehyun membujuk taeyong untuk berhenti menangis. Sang anak hanya memperhatikan sang ayah tanpa minat bergabung
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
jaehyun aku mencintaimu - JAEYONG [END]
Fanfictionkisah hidup seorang remaja bernama Lee taeyong