End

29K 1.9K 73
                                    

Diluar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diluar ruangan.

Semua berkumpul didepan ruangan Greecia dengan wajah yang begitu cemas bercampur khawatir. Apalagi Mommy yang sudah menangis sedari tadi.

"Mas" ucap Alina ketika mengetahui suami sudah datang bersama yang lain.

"Kenapa Al? Ada apa?" Tanya Xander dengan cemas karena melihat istrinya yang menangis.

"Tadi Lexa kejang-kejang Mas" jelas Mami yang sudah menangis di pelukan Papi itu membuat semua terkejut.

Ternyata disana juga ada sudah ada teman-teman Putra mereka. Mereka berkumpul sambil menunggu kabar dari Allandra. Ketika Papi mau memasuki ruangan, pintu sudah terbuka terlebih dahulu menampakkan suster dengan raut wajah sedih membuat semua orang takut.

"Maaf semua. Nona muda sudah pergi" ucap Suster itu menunduk.

Deg

Tidak, tidak mungkin. Greecia mereka tidak mungkin pergi.

Mommy langsung melepaskan pelukannya dan pergi berlari kedalam ruangan, terlihat alat-alat medis ditubuh putrinya sudah dilepas Allandra yang masih menangis di dalam ruangan, itu sudah membuat mereka tau kalau semuanya benar terjadi.

"Bang, apa yang abang lakuin?. Pasangin lagi alatnya nanti adek susah nafas loh." Ucap Mommy dengan tangis nya.

Allandra mendongak menatap Mommy nya dengan mata yang sembab.

"Maaf Mom maaf. Abang gagal maaf" ucap Allandra memeluk Mommynya.

Alina memberontak melepaskan pelukannya menatap anaknya lalu mengelus lembut rambut Allandra.

"Enggak sayang. Adek itu lagi tidur." Ucap Mommy lalu menghampiri brankar Putrinya.

Dengan tangan gemeter Alina memegang jari mungil Putrinya yang terasa sangat dingin.

"Sayang nya Mommy, bangun dong bilang sama mereka kalau kamu lagi tidur. Ya kan sayang?. Alexa nya Mommy harus bangun gak boleh kelamaan tidurnya nanti kalo Mommy kangen gimana?" Racau Alina dengan tangisan pilu nya.

Mereka yang mendengar itu ikut menangis, mendengar seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk bangun. Dan berharap bahwa anaknya hanya tertidur dan akan segera terbangun lagi, Padahal itu sangat mustahil.

"Mas sini, ayo banguni adek." Ucap Alina pada Xander.

Xander dengan langkah yang berat mendekat pada Istrinya memeluknya dengan erat,sambil mengucapkan kata penenang. Padahal hatinya juga seperti diremas dengan kuat sampai bernafas pun sulit.

"Sabar sayang. Kita ikhlasin Lexa ya." ucap Xander berusaha tegar walaupun hatinya begitu sakit.

"Jangan bercanda.! Dia tidur mas putri cantikku sedang tidur." Ucap Alina histeris lalu pingsan di pelukan suaminya.

CUTE GIRL TRANSMIGRATION[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang