1. Sekuat sesakit

3.9K 370 12
                                    





"Dia itu cuman pura pura sakit!"

"Kak Chika!"





Gadis dengan tubuh yang lemah tak berdaya itu masih setia berbaring di atas kasur, ia tak kunjung membuka matanya sedari kemarin. Dia Christy, hari ini ia tak sekolah di karenakan sekarang hari minggu, sekaligus kesehatan Christy tidak begitu baik saat ini. Sang kakak, Zee, sedang kerja kelompok di rumah temannya, kemungkinan anak itu akan pulang malam hari.

Christy menetralkan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Ia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali, dirinya mengubah posisinya menjadi duduk.

"Haus." Gadis itu turun dari kasurnya, saat berdiri, rasa pusing menyerang kepalanya. Christy berjalan terpatah patah menuruni tangga, ia menuju dapur untuk mengambil minum.

"Nggak usah drama kayak gitu, muak gue liatnya." Ucap seseorang di belakang Christy, ternyata itu Chika.

"Ya, nggak usah di liat, kak." Timpal Christy dengan ketus. Ia masih fokus menuruni tangga, sedangkan sang kakak hanya diam memerhatikan. Christy berpegangan kepada pagar tangga agar tidak jatuh, namun...

Brukh!!

"Awss..." Christy meringis kesakitan, ia fikir dirinya tidak akan jatuh. Namun nihil, usahanya sia sia.

"Nyari mati lo?!" Chika menghampiri Christy dengan wajah yang sulit di jelaskan. Gadis itu berdiri di hadapannya.

"Peduli, kak? Nggak kan? Minggir." Christy menyingkirkan Chika dari hadapannya, tanpa ada rasa takut atau apapun itu. Christy berhasil menuruni tangga, ia mengambil minum dan meminumnya di dapur, rasa hausnya seketika hilang. Tiba tiba, sang kakak datang menghampirinya dengan membawa sabuk, ia tak tahu apa yang akan dilakukan kakaknya.

"Berani ya lo seenaknya sama gue!"

Christy mengerutkan keningnya. "Maksud kak Chika? Emang bener kan, kak Chika gak peduli."

Plak!

Chika memukulkan sabuk itu tepat di leher adiknya, Christy hanya bisa meringis sambil menahan sakit.

"Gue udah muak sama lo, Christy!"

"MATI LO SIALAN!"

Plak!

Bugh!

Dugh!

Christy diam tak melawan, walaupun di sekujur tubuhnya penuh dengan luka yang cukup parah akibat kakaknya, namun gadis itu hanya diam.

"PUKUL AKU KAK! PUKUL! AYO PUKUL! KAK CHIKA MAU AKU MATI, KAN? AYO KAK, PUKULIN AKU SAMPE MATI! HAHAHAHA..." Christy tertawa bagaikan orang gila, namun matanya berair, yang di artikan bahwa ia tak kuasa menahan tangisnya. Chika mematung melihat tawa hancur sang adik, bisa di lihat sekarang, sehancur apa Christy?

"Christy!" Pekik Chika menyuruh adiknya untuk berhenti bersikap seperti orang sakit jiwa. Dan gadis itu pun berhenti, wajahnya menjadi datar, tatapannya kosong. Terangkat senyuman tipis dari bibir gadis itu, ia berjalan mendahului Chika, Christy menepuk bahu kakaknya dengan pelan.

Little Angel | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang