Happy Reading.
"Christy!"
"Ke kantin yok!" Ajak gadis berkacamata bulat, dengan rambut yang di ikat. Dia adalah Muthe, sahabat sekaligus pembawa kebahagiaan bagi seorang Angelina Christy Putri Natio. Mereka sudah bersahabat sejak lama, jadi jangan heran jika mereka memahami satu sama lain, ataupun selalu bersama.
"Gue mager ah, Muth.." Jawab Christy dengan suara yang lesu. Namun bukan Muthe namanya jika tidak menerima ucapan 'mager/malas'. Gadis itu menarik tangan Christy dan membawanya menuju kantin. Christy hanya pasrah dengan sahabatnya, walaupun sebenarnya ia sangat malas untuk bertemu orang orang, apalagi dengan suasana kantin yang ramai.
Brak!
Dengan tidak di sengaja, Muthe menabrak seseorang karena tidak memperhatikan langkahnya dengan baik.
"Eh, sorry.." Muthe membantu orang tadi untuk berdiri.
"Kalo jalan liat pake mata! Untung aja gue gak apa apa." Sentaknya dengan suara yang mengeras.
"Maaf, kak." Muthe meminta maaf untuk kedua kalinya. Christy yang melihat sahabatnya tertekan itu pun sedikit merasa kasihan, ia merangkul gadis itu. Sedangkan orang yang di tabraknya tadi, hanya diam dengan wajah songongnya. Christy geram dikarenakan orang itu tak menjawab permintaan maaf sahabatnya.
"Lo gak denger? Dia udah minta maaf, jangan kayak anak kecil. Di senggol dikit juga," Ujar Christy dengan nada ketus.
"Kaki gue sakit! Itu gak akan terjadi kalo temen lo gak nyenggol gue!" Balasnya dengan sewot. Christy menatap tajam gadis itu dengan tangan yang masih merangkul Muthe. Karena takut, Muthe melepaskan rangkulan Christy, dan bersembunyi di belakangnya.
"Lebay lo, jablay."
"Apa lo bilang?!"
Christy tersenyum meremehkan. "Gue bilang lo JABLAY. Liat aja, masa anak osis make up nya setebel dosa?" Christy mengulangi perkataannya dengan menekankan pada kata 'JABLAY'. Orang itu menarik lengan baju Christy dengan kasar, mereka berhadapan dan saling melemparkan tatapan tajam.
"Lepas. Tangan kotor lo gak berhak nyentuh baju gue," Christy menepis tangan orang itu.
"Adek kelas kurang ajar!"
"Woiya dong, gue juga kurang kasih sayang."
Plak!
Orang itu menampar pipi Christy hingga memerah, Christy merasakan panas serta nyeri pada pipinya itu. Padahal luka kemarin saja belum sembuh total, sekarang sudah di tambahkan lagi. Muthe panik karena mereka berdua mulai bertengkar, ia menahan tangan Christy.
"Christy, udah.." Titahnya dengan nada yang pelan.
Christy menggeleng kuat, ia melepaskan tangan Muthe yang menahan tangannya dengan lembut. Gadis itu mendekati orang yang tadi dengan wajah yang marah, Christy menatap tajam orang itu seolah olah ia akan membuatnya hilang nyawa disini.
"Ngapain lo?"
Bugh!
Kaki panjang Christy menendang dada orang itu dengan lumayan keras, hingga dirinya tersungkur ke belakang. Murid murid yang menyadari adanya pertengkaran pun mendekat, mereka menonton pertengkaran Christy dan orang yang tadi.
"Yah, lemah banget!"
"VIRA PUKUL CHRISTY, RA!"
"CHRISTY TENDANG DIA LAGI AYO!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel | END
Fiksi RemajaKarya ditulis di tahun 2022, harap maklumi penulisan yang kurang memenuhi kriterianya.