Happy Reading.
Christy menggigit ujung jarinya, merasa resah dengan perasaannya yang tercampur aduk. Gadis itu masih belum menjawab pertanyaan Ardhan tadi di sekolah, ia memencet kontak pria itu, namun ia kembalikan lagi kepada semula. Yang ada di fikirannya sekarang ialah, 'Iya atau Tidak'. Jika menerimanya, pasti Chika akan marah dan menyuruhnya untuk memutuskan hubungan dengan pria itu. Lamanya melamun memikirkan cara, gadis itu tiba tiba mendapatkan ide di fikirannya.
"Kalo gue nerima tanpa ngasih tau kak Chika, gak apa apa kali, ya?" Ia membuka kembali aplikasi chat nya, menekan kontak yang ia namai 'Kak Ardhaaaannnn' itu. Tangannya gemetar ketika ingin mengetikkan sesuatu, namun gadis itu mencoba untuk memberanikan dirinya. Ia mengetik jawaban yang akan di kirimkan kepada pria itu, kebetulan saja Ardhan sedang aktif.
Christy terkejut karena Ardhan langsung membaca chat nya. Sepertinya pria itu sudah lama menunggu jawabannya, dan pria itu membalas.Tiba tiba saja layarnya berubah menjadi panggilan suara dari pria itu. Christy langsung mengangkatnya dengan ragu ragu, karena malu juga jika harus berbicara lewat telepon, apalagi jika pembahasannya adalah ini.
"Beneran?" Terdengar nada terkejut dari Ardhan disana.
"Iya, kak Ardhan.."
Tak tahu dengan apa yang di lakukan pria itu, namun yang jelas disana terdengar tawa kecil yang di campur dengan kekehan. Christy ikut tertawa karena Ardhan juga tertawa, tak menyangka dengan hal ini juga. Ia tak pernah menyangka bahwa Ardhan akan menyukainya dan berujung menembaknya, Christy kira Ardhan tak suka padanya, ia juga mengira bahwa Ardhan menyukai kakaknya, Chika. Namun salah, semuanya tak selaras dengan apa yang ia fikirkan.
Sebaliknya, Christy menyukai pria itu. Ia sudah menganguminya sejak dirinya duduk di kelas sepuluh, menjadi pengagum rahasia dari seorang Ardhan. Ternyata takdir menyatukan mereka begitu saja, rasanya Christy ingin berteriak karena bahagia sekarang juga."Christy?" Ardhan memanggil Christy yang sedari tadi hanya terdiam. Sontak gadis itu langsung tersentak.
"Ah, iya. Kenapa, kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel | END
Teen FictionKarya ditulis di tahun 2022, harap maklumi penulisan yang kurang memenuhi kriterianya.