"Lepasin saya, Bu!"
"DIAM!"
Bu Gaby mengikat kedua tangan Christy beserta kakinya, jadinya gadis itu sama sekali tidak bisa bergerak maupun menyerang balik.
Bu Gaby tersenyum, mengusap dagu Christy dengan lembut. Sontak itu membuat Christy bergidik ngeri, sebenarnya apa yang akan di lakukan wanita ini?"Kamu sudah besar, ya," Ucap Bu Gaby di akhiri dengan tawa yang aneh. Christy mengerutkan dahinya dan terus terusan berusaha untuk terlepas.
"Dulu saya pernah berjanji bahwa saya akan kembali. Sekarang, saya kembali, Christy."
"BERISIK! LEPASIN GUE SEKARANG JUGA!" Christy mulai terpancing emosinya. Bu Gaby pun tertawa kencang, dirinya membungkuk dan menatap wajah Christy dengan tatapan meremehkan.
"Kamu gak akan bisa lepas dari saya. Saya bakal main main sebentar sama kamu disini."
"Shit! Berhenti buat ngebacot gak jelas! LEPASIN GUE!" Christy terus meronta. Namun, semakin ia meronta, semakin kencang tawa bu Gaby.
"Kamu kasar, ya. Saya kira dulu kamu anak yang polos,"
"Anak anak dari Gracio memang pintar, tetapi mereka tidak memiliki attitude yang baik. Dasar bocah sialan," Bu Gaby menjauh dari Christy. Wanita itu membawa satu tongkat baseball, entah apa yang akan dilakukannya kepada Christy sekarang.
"APA YANG MAU LO LAKUIN, HAH?! MENJAUH LO, KEPARAT!"
"Sshht..
Sekali lagi kamu bicara kasar sama saya, saya gak akan segan segan buat ngehilangin nyawa kamu sekarang juga.""Sama seperti yang saya lakukan kepada Shani dulu. Jika di ingat lucu juga," Bu Gaby tertawa untuk kesekian kalinya. Nafas Christy memburu, rahangnya mengeras karena emosi yang memuncak.
"JADI LO BIANG DARI SEMUA INI?!"
"Menurut kamu?" Bu Gaby mengangkat dagu Christy dengan tongkat baseball itu.
"Selamat menikmati, Christy.."
---
"Chik, udah. Biarin Zee jelasin semuanya nanti, sekarang kita cari Christy, ya?" Ara mengusap punggung Chika guna menenangkannya. Sedangkan Zee tetap di posisi yang sama, mematung tanpa bicara.
Chika menepis cepat lengan Ara, menatap sosok adiknya dengan tajam.
"Gara gara lo, semuanya berantakan."
"SEMUA GARA GARA LO SAMA PAPA! SEMUANYA BERANTAKAN!"
"Chika.." Ara mencoba menahan Chika. Tetapi gadis itu memberontak, untungnya tenaga Ara cukup besar untuk menahan kembali gadis itu.
"Kak Chika.. tolong maafin gue, kak, gue lakuin ini semua juga karena Papa dan karena gue udah terlanjut kecewa sama Christy.." Tenggorokan Zee terasa sesak sesudah mengatakan itu. Berat rasanya membenci sesosok orang yang berarti banyak dalam hidupnya, dan juga Zee membenci Christy karena alasan yang sama sekali belum jelas.
"Udah, udah.." Ara melerai. "Gue minta tolong sama lo, Zee. Tolong bantuin kita buat nyari Christy, setelah itu kalian bisa selesain masalahnya bareng bareng."
"Kalo itu emang terbaik, gue bakal lakuin itu." Balas Zee dengan penuh keyakinan.
"Good. Sekarang kita cari bareng bareng, dan Chik, tahan emosi sama ego lo untuk saat ini." Ara menepuk kepala gadis itu. "Karena ini demi adik kesayangan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel | END
Teen FictionKarya ditulis di tahun 2022, harap maklumi penulisan yang kurang memenuhi kriterianya.