jangan lupa vote vote votee
komen komen komen komenDi kelas XII ipa-1 benar-benar di buat hilang akal. Materi yang di ajarkan kelewat sulit sakin sulitnya mereka merasa tidak nyambung.
Mari bersama-sama kita dengarkan penjelasan guru yang mengajar di depan kelas.
"Ciri-ciri jantan jatuh cinta sama kalian itu ada beberapa tanda yang perlu kalian ketahui," jelas Bu Satwa guru Biologi di kelas mereka.
"Di kira kami binatang kali ya Bu di katain jantan!" protes Gagak.
"Gak perlu komentar lo Gak, nama lo sendiri burung Gagak." Pletak
Gagak refleks melempar spidol dari mejanya ke meja Zoya yang pindah tepat duduk menjadi di samping Benua.
"Zoya, Gagak, stop buat keributan!!" ultimatum Bu Satwa. Zoya mengelus jidatnya menatap Gagak dengan tatapan permusuhan.
"Oke, saya ganti kata-katanya. Ciri-ciri cowo menyukai kalian, mereka cenderung merasa grogi. Sering curi pandang, banyak tersenyum, memperhatikan hal-hal kecil dari kalian, termasuk arah tubuhnya yang sering menghadap pada kalian." Zoya menyikut lengan Benua yang telaten mendengarkan Bu Satwa.
"Nua, Sifik sama Atla kira-kira kaya gitu juga gak sama lo?" iseng Zoya bertanya.
"Gila lo, ya engga lah! Mereka itu lebih ke ciri-ciri sahabat yang tulus tau."
"Eleh, sekarang emang masih sahabat tapi kan kita gak tau masa depan. Siapa tau lo nanti jodohnya sama Atla."
Zoya mengadahkan tangannya mendoakan Benua jodoh bersama Atlantik. Dengan begitu Pasifik ada kemungkinan menjadi jodohnya kelak.
"Sekolah aja belom tamat udah mikirin jodoh lo woi!" Gagak menyambut, mungkin bertujuan untuk mencari gara-gara lagi oleh Zoya.
"Eh, Benua." Salah seorang teman Benua dari meja lain berbisik-bisik memanggil namanya.
"Lo tau gak siapa yang kempesin ban sepeda lo semalem?"
"Namanya bukan sepeda tapi Centayong! Emangnya siapa yang kempesin ban Centayong?" tanya Benua penasaran.
"Itu loh si Fara yang semalem di kurung Atlantik dalem toilet. Itu cewe rupanya gak takut ngerjain lo lagi Nua." Zoya yang mendengarkannya pun cukup kaget.
***
"Masuk kalian bertiga!" 3 orang dari kelas XII Ips-1 di paksa masuk ke kelas XII Ipa-2. Murid-murid di dalam kelas sontak menatap heran 3 orang siswi yang di seret paksa dengan wali kelas mereka yang kelihatan marah.
"Akui kesalahan kalian di hadapan mereka semua," titah wali kelas itu bertujuan mempermalukan mereka yang melanggar aturannya.
Fara, salah satu siswi dari ketiga orang yang di hukum tadi, bukannya malu perempuan itu justru tersenyum centil apalagi sadar ada Pasifik dan Atlantik di dalam kelas.
"Far, sayang banget gue sama lo, cantik tapi gak pantes di jadiin binik," celetuk Dendi memancing tawa seisi kelas.
"Dih, gue juga ogah sama kura-kura kurapan kaya lo!" sarkas Fara. Raut menyeramkan yang ia lempar pada Dendi berubah dengan senyuman manis saat Atlantik menatapnya.
"Semuanya disini gue mau mengakui kesalahan gue karena bolos di jam pelajaran Bu Magnet," papar Fara. Tidak ada raut bersalah di wajahnya melainkan suara centil yang sengaja di buat berdayu-dayu.
"HUUUUUUU!!" Seisi kelas menyoraki Fara tapi kembali lagi gadis itu tetap acuh tak acuh.
"Atlaaaa kamu kok ganteng banget sih hari ini..?" centil Fara mengedipkan matanya menggoda Atlantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASIFIK ATLANTIK
Teen FictionPasifik itu, Atlantik itu, Satu-satu manusia yang bisa mendeskripsikannya adalah Benua. Ini kisah sederhana. Kisahnya Pasifik, kisahnya Atlantik, sekaligus Benua. Gadis periang nan lucu dan gemesin yang selalu ada bersama mereka. "Benua itu peli...