Flashback On"Bro, dapet yang bening bagi 3 dong," celetuk salah seorang pengunjung seusia mereka yang juga mabuk. Zoya menatap cemas laki-laki mabuk di hadapannya. Orang itu memberikannya tatapan binal.
"Cabut," usir Atlantik, rahangnya mengeras. Menghiraukan tatapan permusuhan Atlantik laki-laki semakin mendekati Zoya.
Zoya yang masih membantu Pasifik berdiri tegak tidak punya kesempatan untuk mengelak. Orang itu lancang memegang lengannya.
"Lo cantik banget, sih. Ya kali cewe secantik lo cuma main sama 2 cowo. Gue jug-"
BUGH
Zoya terbelalak menahan napas. Dia pikir Atlantik yang memukul laki-laki kurang ajar itu. Namun, bukan Atlantik melainkan Pasifik.
"Jangan kurang ajar sama Nua!" Zoya dan Atlantik refleks saling menatap bingung. Jadi Pasifik mengira kalau Zoya adalah Benua?
SRAK !!
Emosi karena pukulan yang ia dapatkan barusan laki-laki itu merobek lengan baju Zoya. Zoya terperanjat kaget menatap syok apa yang baru saja di lakukan laki-laki itu padanya.
Air mata mengenang di pelupuk mata Zoya berusaha menutupi lengannya yang telanjang. Sebelum Pasifik sempat memukulnya orang itu lebih dulu menahannya. Lalu mengambil sebotol vodka di meja bundar dekat mereka.
"Gue tantang lo minum sekarang juga. Lo kalah, lo serahin cewe ini sama gue." Dorongan kasar dari Atlantik menyambut tantangan laki-laki itu.
"Gue gak setuju tantangan pengecut kaya lo," desis Atlantik.
Orang itu tertawa mengejek. "Lo siapa? Gue gak butuh suara lo!" Emosi Atlantik tersulut.
Sebelum Pasifik menerima tantangannya Atlantik lebih dulu merampas botol vodka. Menegaknya tanpa berhenti. Sontak tantangan itu membuat pengunjung lain merapati tempat mereka.
20 menit mereka habiskan menyelesaikan tantangannya. Namun, di menit terakhir, Atlantik tumbang! Tak kuasa menahan pengaruh kuatnya alkohol yang kini menguasai dirinya.
Penonton bersorak menyayangkan Atlantik yang kalah.
"K.O!" Dengan remeh lelaki itu menunjukkan jari jempolnya di posisi terbalik. "Sekarang cewe ini punya gue!"
"Enggak, jangan! Lepasin gue!" Zoya menjerit namun tak satu pun mau menolongnya.
"Lepasin Benua bangsat!" BUGH
Meski sepenuhnya tidak sadar Pasifik memukul kembali rahang lelaki itu.
BUGH
Pukulan pun di balas lantas Pasifik babak belur dengan saling memberikan pukulan ke wajah mereka masing-masing.
Flashback Off
***
"Cipik sayang Nua... bukan sebagai sahabat. HAA kannn ketauan sekarang kalo Pasifik selama ini nyimpen perasaan sama Nua!" recok Dendi. Untunglah suasana kelas masih sunyi.
"Gue gak serius!" tegas Pasifik. Bekas luka masih melekat jelas di sekitar mukanya.
"Gak serius gimana! Yang ada orang mabuk itu omongannya serius!" Zio menimpali.
Dendi menyikut lengan Zio. "Ciee yang gak marahan lagi sama Zoya.. puas kan lo denger kejelasan semalem."
"Gak, tapi setidaknya gaada salah paham antara gue sama Zoya lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
PASIFIK ATLANTIK
Teen FictionPasifik itu, Atlantik itu, Satu-satu manusia yang bisa mendeskripsikannya adalah Benua. Ini kisah sederhana. Kisahnya Pasifik, kisahnya Atlantik, sekaligus Benua. Gadis periang nan lucu dan gemesin yang selalu ada bersama mereka. "Benua itu peli...