Jena sedang berlari di koridor. Gadis itu tak memperdulikan bagaimana murid-murid yang kini menatapnya heran. Sebelumnya Jena mencari Seokjin dan meminta bantuan untuk mengumpulkan murid yang bergabung dalam kelas tari. Tak sampai 20 menit, Seokjin sudah mengerahkan murid-muridnya yang siap berlatih menari.
Saat tengah berlari menuju aula, Jena tak sengaja menabrak seseorang. Gadis itu merintih sakit karena benturan keras di bahunya dan membuatnya merasa nyeri. Sepertinya cedera bahunya akan kambuh lagi.
"Aaaawww." Rintih Jena memegang bahu kanannya.
"Miss. Maafkan saya yang tidak sengaja menabrak Anda." Balas seorang murid yang membantu Jena berdiri.
Jena melihat laki-laki muda di depannya ini yang memakai seragam. Sambil memegang bahunya yang masih kram, Jena tersenyum dan membalas,
" Tidak apa-apa. Aku yang seharusnya minta maaf karena menabrakmu. Aku harus segera sampai di aula karena muridku sudah menunggu."
"Anda....Miss Jena? Guru musik dan tari yang baru itu?" Tanya murid itu yang langsung dibalas anggukan Jena.
"Apa kamu ikut kelas tari?"
"Ah, saya ikut kelas drama tapi saya sedang bolos dari Mr. Seokjin. Hehe. Miss, saya ikut kelas tari ya. Please."
"Hmm, baiklah. Tapi jika Gurumu mencarimu dan menemukanmu, pasti dia akan memberi hukuman pada anak nakal sepertimu.... Kim Taehyung.."Ancam Jena tersenyum sambil membaca nametag yang menempel di kanan atas seragam muridnya itu.
(Anggap aja Taehyung lagi pakai seragam SMA yaa)
***
Di aula yang biasanya digunakan untuk pertemuan siswa kini menjadi tempat belajar siswanya dan sang guru, Jena. Mereka tak menggunakan studio latihan karena Jungkook mengancam akan menghancurkan studio itu jika ada siswa yang ikut kelas tari miss Jena.
"Miss Jena.. maafkan kami yang pergi begitu saja dari studio." Ucap salah seorang murid dan diikuti anggukan murid lainnya. Mereka begitu sedih dan merasa bersalah karena harus membuat guru mereka kehilangan tempat mengajar.
"Tak apa, kalian tidak melakukan kesalahan apapun. Setidaknya kita bisa belajar di sini. Saya harap kalian masih bersemangat untuk menari." Balas Jena menepuk bahu salah seorang murid.
"Ayok pemanasan dulu. Hari ini kalian akan belajar modern dance. Kalian akan belajar dari teknik dasar. Kalian siap?"
"Siap Miss...!!!" Balas semua murid kompak dan membuat Jena senang.
Jena memberikan contoh beberapa gerakan tarian yang membuat setiap mata muridnya tak berkedip.
Jena tak merasa lelah menari dan menjelaskan setiap gerakan pada muridnya. Tanpa disadari Jena, seseorang sedang menatapnya tanpa henti. Dari belasan siswa yang sedang memperhatikan setiap gerakan Jena, ada seorang Kim Taehyung yang sejak memasuki aula tadi tak melepaskan matanya dari sosok guru baru di sekolahnya itu, Jena. Ya. Miss Jena, seorang guru baru yang mampu memikat siswa di sekolahnya.
***
"Prangg....! Prang..!!" Suara pecahan benda yang terbuat dari kaca kini terdengar mengerikan. Sudah lebih dari 10 menit, lelaki itu menghancurkan setiap kaca di ruang studio latihan. Ya? Studio latihan yang biasanya ia gunakan untuk menari. Entah setan apa yang merasukinya sampai senekat itu dia mengambil tongkat baseball dan memukulnya pada benda bening itu. Baru 1 sisi dinding yang hancur.
"Ya Tuhan! Jeon Jungkook!!!" Teriak Jimin yang berlari mengampiri Jungkook saat memasuki studio latihan.
"Kookie...."Panggil J-Hope yang masuk bersama Jimin dan tak bisa berkata-kata karena melihat ruang studio latihannya sudah tak berbentuk.
Kaca dinding yang retak bahkan hancur, beberapa kursi berserakan seperti sudah dibanting belum lagi bercak-bercak darah yang belum mengering di lantai.
"Jungkook, gue mohon Lo tenangin diri Lo. Jangan kayak gini, please." Bujuk Jimin tak berani mendekat karena ia tahu Jungkook sedang dipenuhi amarah.
J-hope berjalan pelan melewati Jimin yang tampak khawatir. Dia terus berjalan dan mendekatkan dirinya pada Jungkook. Tangan kanannya berada di bahu kanan jungkook, sedangkan yang kiri ia gunakan untuk mengambil tongkat yang masih dicengkeram Jungkook.
J-hope mendekatkan mulutnya di telinga Jungkook, "Lo ngehancurin studio ini, itu sama aja Lo ngehancurin impian kakak Lo, Kook! Sadarlah Kook, studio ini dibuat oleh Jeon Nara, dan sekarang adiknya justru menghancurkan semua perjuangan, keringat bahkan darah kakaknya sendiri."
Jungkook terdiam sesaat, darah masih menetes dari tangannya. Matanya berkaca-kaca menandakan butiran air yang menggenang di sana, siap untuk keluar.
"Kak Nara...." Ucap Jungkook lirih.
Jungkook merasa lemas dan dia terjatuh, tertunduk dan tak kuasa menahan bobot tubuhnya yang berotot.
Bertopang dengan kedua lututnya, kini Jungkook menangis. Seorang Jeon Jungkook menangis. Luka dalam yang selama ini berusaha ia tutupi justru saat ini dibuka sendiri oleh dirinya sendiri yang terbakar amarah.
Jimin yang sejak tadi berdiri turut menangis, ia lalu ikut berjongkok dan memeluk Jungkook. Memberi kekuatan dan ketenangan pada adik kesayangannya itu. Jimin tahu bahwa sekuat-kuatnya Jeon Jungkook, tetap saja dia bisa merasakan sakit dan lemah.
J-hope berusaha tegar meski akhirnya ia bergabung dalam pelukan kedua adiknya. Selama 7 tahun mereka saling mengenal dan hampir 5 tahun terakhir bergabung dalam Bangtan Boys menjadikan ikatan batin yang kuat di antara mereka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Bad Student
FanfictionJena adalah mantan dancer. Dia harus menghentikan impiannya untuk menjadi profesional dancer akibat kecelakaan mobil yang membuat cedera pada bahu dan kakinya. Kini dia mengajar di SMA Hybe bidang music and dance. Sayangnya Jena harus memiliki stok...